Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 25 Desember 2016 (youtu.be/GUtZjZOsSDA)
Tahun lalu Luna beserta adik perempuan dan orang tuanya
terjebak macet dalam perjalanan ke GMS (Gereja Mawar Sharon). Di dalam mobil
bernopol L 6 MS mereka pun sibuk mengeluh dan mengomel. Luna kecewa karena
tidak berlibur ke Jepang padahal papanya sudah berjanji sejak 2 tahun
sebelumnya. Adiknya juga ingin mendapatkan hadiah Natal tetapi terpaksa gigit
jari. Papa mereka tidak mendapatkan bonus karena target kerjanya tidak
tercapai.
Sementara itu mama mereka sibuk memoles bibirnya dengan
lipstik. Tiba-tiba mobil mereka ditabrak dari depan hingga lipstiknya sedikit
belepotan di pipi. Dia pun mengomel. Luna juga berteriak-teriak kesal karena
dia mau melayani di gereja tetapi kemacetan amat parah. Tak lama berselang
mobil mereka juga ditabrak sepeda ontel dari belakang. Papa Luna marah-marah
dan empunya sepeda juga marah-marah.
Selang beberapa menit kemudian mereka tiba di gereja dan
kesulitan menemukan tempat parkir. Luna segera turun dan memutuskan berjalan
kaki karena dia harus pelayanan di gereja. Sementara itu papa Luna marah-marah
kepada petugas parkir karena disarankan parkir di tempat lain yang jauh dari
gereja.
Dia semakin marah ketika melihat sepeda ontel mendapatkan
tempat parkir sedangkan mobilnya tidak mendapatkan tempat: "Kamu tidak tahu siapa saya? Saya ini sudah 7 turunan menjadi jemaat di sini. Masa tidak ada
tempat parkir?" Namun, petugas parkir tidak mengenalnya dan tetap
tidak bisa mengizinkan dia masuk ke parkiran karena memang sudah penuh. Oleh
sebab itu, dia memutuskan batal ke gereja dan pulang saja meskipun mama dan
adik Luna keberatan.
Nah, pada tahun ini keluarga tersebut mengalami kejadian
serupa itu tetapi sikap hati mereka telah berubah. Ketika terjebak macet,
mereka memutuskan berdoa bersama. Ketika ditabrak sepeda, papa Luna tidak
marah-marah. Meskipun bukan dia yang menabrak, dia bersedia meminta maaf kepada
pengendara sepeda. Meskipun tidak jadi berlibur ke Jepang, Luna pun bersyukur bisa
merayakan Natal bersama orang tua dan adiknya. Mama Luna juga masih bisa
bercanda dengan suaminya ketika lisptik mencoreng pipinya. Natal itu tentang
kelahiran Raja Damai...^.^
BERSYUKURLAH
Na na na na na... na na na na na... na na na na na... Haleluya
kumemuji-MuTuhan karena kasih-Mu tak berkesudahan. Biar yang bernafas memuji
sang Raja di atas gunung dan di dalam samudra.
Tanganku kuangkat pada-Mu, mensyukuri rahmat yang Kau b'ri. Kakiku melompat
bagi-Mu s'bab rahmat-Mu baru s'tiap pagi.
Bersyukurlah kepadaTuhan sebab Ia baik, sebab Ia baik. Bahwasanya'tuk
selamanya kasih setia-Nya, kasih setia-Nya.
0 komentar:
Post a Comment