Sunday, November 6, 2016

Melakukan yang Tidak Kuyakini

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 06 November 2016

Suatu hari aku bermimpi ada seorang pebisnis muda yang salah satu jari kelingkingnya tiba-tiba teriris pisau hingga sebagian kecil dagingnya jatuh ke tanah. Darahnya pun mengucur dari jari kelingking tersebut. Karena panik melihat hal itu, aku segera berlari memungut potongan jarinya dan membawanya ke lemari es terdekat. Lantas kuambil sekitar 1 kg es batu dari dalam freezer dan kumasukkan tas kresek putih bersama potongan jari tadi.

Kemudian aku kembali berlari untuk membawanya ke mobil yang mengantarkan pebisnis muda itu ke rumah sakit. Namun, pebisnis itu tidak mau menerima potongan jarinya yang kusatukan dengan es batu dan mobil yang membawanya segera pergi menjauh dariku. Karena dia menolak bantuanku, kutitipkan jarinya kepada temanku yang segera naik motor untuk mengikuti mobilnya ke rumah sakit.

Berbuat Baik Bukan Mencari Perhatian
Setelah dia pulang dari rumah sakit dia pun tidak menemuiku. Karena khawatir dia stress akibat jarinya yang mungkin tidak bisa kembali seperti sediakala, aku pun berlari kesana kemari mencarinya hingga aku melihatnya sedang duduk-duduk di sebuah taman. Karena dia tampak baik-baik saja, aku pun merasa lega dan segera duduk di taman tersebut dengan nafas tersengal-sengal. Dia yang duduk sekitar 4 meter dariku segera menyadari kehadiranku. Lantas dia memandangku dan mulai berjalan mendekatiku. Namun, ketika dia baru melangkah setengah perjalanan, aku pun terbangun dari mimpiku.

"Uwah... bagaimana selanjutnya? Apa yang akan dia katakan kepadaku? Apa dia akan memintaku tetap membantunya atau dia akan memintaku agar tak lagi menyusahkan diri untuk membantunya?"

Hmmm... Tampaknya mimpi itu memberitahuku bahwa aku harus membantu pebisnis muda tersebut meskipun dia tidak mau dibantu. Weleh... weleh... kalau dia tidak mau dibantu, mengapa aku harus tetap membantunya? Apalagi dia tampak introvert (tertutup) sepertiku. Orang introvert tidak suka berbagi masalah dan tentu saja tidak mau meminta bantuan kepada orang lain, kecuali sudah kenal dekat atau kenal baik dengan orang tersebut.

Nah, ini dia masalahnya. Aku tidak kenal dekat dengan orang itu sehingga membantunya bisa saja sama dengan mengganggunya. Selain itu, orang-orang di sekitarnya seringkali mengatakan bahwa dia marah karena ini dan itu. Bagaimana kalau dia marah karena merasa terganggu olehku? Aduh... duh... gimana ya? Eh, ketika membaca renungan pagi, kutemukan surat Paulus dari Tarsus (bukan surat Paulus Bambang lho) yang memberiku kekuatan untuk menulis email kepada si pebisnis muda. Maka, isi emailku yang berjudul 'Ingin Hasil Berbeda?' kuawali dengan kata-kata berikut:
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Syalom ko Xxxxx,
Maaf mengganggu sejenak ...
2 Korintus 10:1 Aku, Paulus, seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu demi Kristus yang lemah lembut dan ramah.
Ah, itu versi Paulus. Ini versiku:
Aku, Rully, seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku menceritakan ini demi Kristus yang lemah lembut dan ramah.
DALAM YESUS - Sari Simorangkir
Kekuatan di hidupku Ku dapat dalam Yesus. Dia tak pernah tinggalkanku, Setia menopangku. Berseru, berharap dalam Yesus.
Chorus: Ajaib Kau Tuhan, penuh kuasa, Sanggup pulihkan keadaanku. Dalam tangan-Mu s'luruh hidupku. Tak akan goyah selamanya.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Nah,... setelah menyajikan ayat dan lagu, barulah aku berani menceritakan pengalaman kerjaku di 2 perusahan berbeda dengan masalah yang serupa dengan masalah bisnisnya. Lalu kuberikan pula beberapa saran singkat. Namun, karena teringat mimpiku aku pun menutup isi suratku dengan chorus lagu 'Jangan Ada Dusta di Antara Kita':
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Selanjutnya,
“Semua Terserah Padamu... Aku Begini Adanya... Kuhormati Keputusanmu... Apapun Yang Akan Kau Katakan...”
Terima kasih sudah menyempatkan diri membaca ceritaku. Mudah-mudahan bermanfaat. ^.^...Yesus memberkatimu...^.^

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.