Catatan Ibadah ke-4 Minggu 22 Mei 2016
Suatu hari S berkata: "Aku ini harus kejar target uang dan
target nikah." Tanpa sadar aku pun tersenyum di balik punggung S.
Ketika mengetahui hal itu, teman S melapor: "ce,
Rully lho tersenyum." S berkata: "Iya
Rul... kalau kamu ada di posisiku, kamu pun pasti melakukan hal yang
sama." Namun, aku tetap tersenyum karena setahuku kami relatif seusia
sehingga temannya bertanya kepadaku: "emangnya kamu tidak kejar target
juga?" Dengan tersenyum kujawab: "nggak lha... biarkan semua mengalir apa adanya." Dia pun
berkata: "Nyantai ya..." Jawabku: "Iya...^.^"
Ya... iyalah... habis mau
gimana lagi? Mau panik juga percuma. Sekarang
aku tak tahu harus mengejar apa selain mengikuti Yesus. Dulu sebelum
mengikuti Yesus aku sudah menetapkan sebuah target sederhana untuk menjadi staf
hingga masa pensiun tiba. Namun, aku ini malah seperti anak burung yang
berulang kali dijatuhkan dari sarangnya agar mau terbang. Aduh, ada kalanya aku
ya capek dan tak sanggup terbang. Meskipun demikian, Bapa selalu siap
menopangku ketika aku lelah. Fiuh...
masa harus terbang terus?
Matius 8:20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Wew... mau tak mau akhirnya aku berusaha terbang. Kalau pindah kerja, aku ini cuma nego gaji dan
tak pernah minta posisi karena aku hanya ingin tetap menjadi staf. Tapi, siapa
sangka ketika permintaan gajiku disetujui, ternyata aku sudah menempati posisi
yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Uwaahh... tanpa kusadari aku sudah
terbang ke atas. Hmmm... mau tak mau kuharus membiasakan diri dengan ketinggian
yang ada.
Efesus 3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
Hehehe... akhirnya
targetku kini hanyalah kembali menemukan sarang yang nyaman apapun yang telah
terjadi dan tetap lakukan yang terbaik
sesuai kapasitasku. Namun, tetap saja aku tak pernah bisa nyaman
berlama-lama di sarangku karena seringkali ada badai. Belum lama ini aku pun
diterpa badai gosip. Ya ampun aku ini belum tenar kok sudah digosipin sich?
Ah... anggap saja Tuhan sedang melatihku agar siap menjadi orang tenar...
hahaha... Untunglah badai tersebut sudah berlalu pula.
Tapi... sebenarnya apa
sich yang Tuhan inginkan dariku? Sebesar dan setinggi apa sich? Kok latihannya
terbilang berat-berat ya? Sesungguhnya aku ini lebih suka tidur lho daripada
terbang... hehehe... Untunglah semua
tetap aman terkendali karena Dia tak biarkan kubergumul sendiri...^.^
KAU TUHAN yang BENAR
Kau gunung batuku dan Kau kota
bentengku, Tak akan kuragu Kau menjamin hidupku. Kau keselamatanku dan Kau yang
membelaku, Tak akan ku takut kuasa-Mu di dalamku.
》Walau badai menerpa di dalam hidupku ini, Namun tangan-Mu
Tuhan mengangkatku tinggi. 》
Kau Tuhan yang benar, tak pernah
tinggalkan. Dahulu, sekarang, dan selamanya janji-Mu tak berubah. Kau Alfa dan
Omega, awal dan akhir, Semesta alam memuja Engkau Tuhan yang benar.
0 komentar:
Post a Comment