Catatan Ibadah ke-2 (Ibadah Kenaikan Yesus) Kamis
5 Mei 2016
Roma 11:29 Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.
Kita ada bukan karena
kebetulan. Kita juga bukan produk gagal atau produk cacat. Tuhan telah
menetapkan rencana-Nya atas kita sebelum kita ada. Kita semua dipanggil untuk
melakukan kehendak-Nya dan menggenapi rencana-Nya. Kita bisa masuk surga karena kasih karunia. Namun, kita tidak
langsung meninggal setelah menerima keselamatan karena kita harus mengerjakan
panggilan-Nya dan bersaksi bagi-Nya.
Tuhan mengenal kita satu
per satu dan memanggil kita dengan nama kita masing-masing. Panggilan Tuhan
berbeda-beda bagi setiap orang. Untuk menggenapi rencana-Nya, kita harus
mendengar suara-Nya, melepaskan hal-hal yang tak berkenan bagi-Nya, dan Tuhan
pasti menyediakan semua yang kita butuhkan.
MENDENGAR SUARA TUHAN
Kejadian 22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Tuhan meminta Abraham
pergi ke tanah Moria untuk memberi persembahan di salah satu gunung yang ada di
sana tetapi tidak dijelaskan dari awal
gunung yang mana. Tuhan memberitahukan kehendak-Nya kepada manusia tetapi
tidak secara detail karena kita tidak akan mampu menampung semuanya. Tuhan akan
memberikan tuntunan-Nya setahap demi setahap agar kita pun selalu mengandalkan
Dia.
Kejadian 22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
Meskipun tidak dijelaskan
secara detail, Abraham taat kepada firman-Nya dan dia pun tidak tersesat.
Abraham pun sampai di gunung yang Tuhan tetapkan. Maka, kita pun harus
membiasakan diri mendengar suara Tuhan. Jika kita mendengar-Nya, kita akan dituntun setahap demi setahap.
Ketika ada persimpangan jalan jauh di depan, kita tidak perlu panik karena
Tuhan akan berbicara tepat pada saat kita harus berbelok. Jika kita terlanjur
salah jalan, Tuhan pun akan memberitahu kita agar segera berbalik atau
bertobat.
Setiap hamba Tuhan pun
mengakui bahwa pada awalnya mereka juga tidak mengetahui rencana Tuhan atas
mereka. Mereka hanya berjalan setahap demi setahap bersama Yesus. Tak seorang pun dapat menggantikanmu
melewati jalan yang Tuhan tetapkan bagimu.
Kejadian 22:7-8 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Tuhan tidak selalu
berbicara langsung. Ishak tidak mendengar suara Tuhan karena Tuhan hanya
berbicara kepada Abraham. Meskipun demikian, Ishak mau mendengarkan suara Tuhan
lewat Abraham sehingga dia tidak berusaha kabur dan bersedia berjalan bersama
Abraham.
Pdt.Fuji pun belum pernah
mendengar Tuhan berbicara kepadanya secara audible
(langsung) tetapi dia bisa mendengar suara Tuhan lewat rhema (saat membaca Alkitab) atau lewat pendeta. Ketika semester 5
dia kerja part time di gereja untuk
melayani kaum muda. Beberapa waktu kemudian dia diminta Ps.Philip Mantofa
menjadi full timer di Manado karena
Ps.Philip 'melihat'nya pada saat berdoa.
Karena pdt.Fuji bimbang,
dia meminta pertanda dari Tuhan.
Cara ini tidak bisa ditiru. Ketika sedang menyetir mobil, dia meminta Tuhan
memberikan pernyataan bahwa dia harus ke Manado. Tak lama berselang dia melihat
tulisan 'restoran Manado' di pinggir jalan. Namun, dia tetap tidak yakin
sehingga dia kembali meminta pertanda yang sama karena di Surabaya tidak banyak
restoran Manado. Maka, segera saja dia kembali melihat tulisan 'depot Manado'
sehingga dia semakin ketakutan di dalam mobilnya.
Di rumah pdt.Fuji juga
kedatangan saudara sepupunya dari Manado padahal biasanya berkunjung setelah
10-15 tahun. Saudaranya itu meminta dia ke Manado. Lalu pdt.Fuji meminta saran
dari ps.Philip: "Bagaimana cara
menyampaikan hal itu kepada orang tuanya karena mereka pasti keberatan?"
Ps.Philip Mantofa segera memberikan jawaban yang tepat: "Roh Kudus sendiri yang akan
membimbingmu."
Beberapa waktu kemudian
pdt.Fuji disidang oleh keluarganya. Orang tuanya menyatakan keberatan mereka
bila dia menjadi pendeta karena takut dia kekurangan makan. Lalu kakak
pertamanya berkata kepada orang tua mereka: "biarkan
saja... dia sudah dewasa." Pada akhirnya dia pun diizinkan pergi
sehingga tetap menjadi pendeta hingga kini. Pdt.Fuji pun menyatakan bahwa
pendeta tidak kekurangan makan, bahkan kelebihan makanan sehingga pendeta malah
harus mengurangi makan... hehehe...
MELEPASKAN HAL-HAL yang TUHAN MINTA
Kejadian 22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
Pada awalnya Tuhan berfirman
kepada Abraham agar mempersembahkan anaknya. Namun, ketika Abraham hendak
membunuh anaknya, Tuhan berfirman lagi untuk membatalkannya. Jika kita
mengalami situasi semacam ini, mungkin kita kebingungan. Maka dari itu, jangan terpaku kepada firman lama.
Tanyakan kehendak Tuhan untuk masa kini. Kalau kita tetap berfokus pada firman
lama dan tidak mendengar firman yang baru, kita bisa saja membunuh rencana
Tuhan atas kita dan membunuh masa depan kita.
TUHAN MENYEDIAKAN
Kejadian 22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
Ketika bergabung di dalam
persekutuan doa, pdt.Fuji mendapatkan pesan dari Tuhan agar PUTUS dari
pacarnya. Meskipun berat, dia tetap taat karena pacarnya belum kenal Tuhan.
Ketika melayani di Manado, ps.Fuji pun bertemu 'seekor domba yang tanduknya
tersangkut' alias bertemu jodohnya. Mereka pun menikah dan telah dikaruniai 3
orang anak. Tanduk tersangkut agar domba mudah didapatkan Abraham. Ini melambangkan penyediaan Tuhan bagi orang yang taat kepada-Nya.
Ps.Fuji Harsono: "Tuhan selalu punya tempat bagi kita, yang disebut ‘di sana’nya Tuhan. .... Untuk
mengetahui panggilanmu, bergabunglah dengan komunitas. Jika tidak bergabung
dengan komunitas, bagaimana bisa mengetahui panggilanmu?"
0 komentar:
Post a Comment