Catatan Ibadah ke-4 Minggu 22 Mei 2016
1. Hidup dalam Tujuan Tuhan.
Ayub 36:11 Jikalau mereka mendengar dan takluk, maka mereka hidup mujur sampai akhir hari-hari mereka dan senang sampai akhir tahun-tahun mereka.
Semenjak remaja pak Leo
telah menetapkan suatu tujuan dan terus menerus hidup sesuai tujuan tersebut
hingga kini. Setiap orang juga harus menetapkan tujuan hidupnya untuk menyenangkan Tuhan. Mungkin Anda belum
mengetahui tujuan Tuhan dalam hidupmu tetapi tetaplah mencarinya. Jika ingin
mujur selalu, hiduplah sesuai tujuan yang Tuhan tetapkan bagimu.
2. Tetap Bersukacita.
Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Jika hari depan kita
penuh harapan, bukankah hari ini kita bisa bersukacita?
3. Tetap Berkarya.
Meskipun sedang frustasi
atau sedih, tetaplah bekerja atau berkarya bagi kemuliaan Tuhan. Selama
melayani Tuhan pak Leo pun pernah dilukai: mulai dari perkataan menyakitkan
yang dilontarkan secara langsung maupun bisik-bisik di belakangnya untuk
menjelekkan dia. Namun, pak Leo tetap berkarya dan salah satu bukunya ditulis
pada saat dia sedang frustasi.
4. Tidak Hidup di Masa Lalu.
Jika Tuhan telah
mengampuni kesalahanmu, buat apa masih mengingat-ingat dan menyesalinya? Daud
pernah berzinah dengan Batsyeba tetapi dia menyesal dan telah diampuni oleh
Tuhan. Tuhan tidak mengingat-ingat kesalahannya dan Daud pun bisa sukses
sebagai raja.
Jika kehilangan orang tua
atau orang yang kita sayangi, jangan menyimpan baju-baju atau barang-barangnya
karena hal itu bisa membuatmu menangis ketika teringat kepada mereka. Untuk apa
terus menerus hidup di masa lalu dengan menangisi kepergian mereka? Orang yang
sudah meninggal telah bersama Tuhan jadi berhentilah menangisi mereka. Lanjutkan hidupmu dengan tegar.
Jika pernah kehilangan
uang, jangan disesali karena Tuhan
juga bisa mengembalikan uangmu dua kali lipat.
Suatu hari ada seorang
jemaat yang menyerempet mobil seseorang. Karena jalanan macet, jemaat tersebut
hanya meninggalkan nama dan nomer teleponnya kepada korban. Beberapa saat
kemudian korban meneleponnya dan segera diterima oleh jemaat itu. Sontak saja
korban berkata: "Saya tak menyangka
kamu memberikan nama dan nomer telepon yang benar. Padahal, kalaupun kamu
memberikan nama atau nomer telepon palsu, saya juga tidak bisa berbuat apa-apa.
Karena kamu mau bertanggung jawab, saya
mau menawarkan bisnis. Mari kita bertemu." Kemudian kedua anak
Tuhan tersebut saling bertemu.
Tuhan punya 1001 jalan
keluar. Siapa sangka serempetan bisa mendatangkan peluang bisnis? Tuhan sanggup mengubah kutuk menjadi
berkat. Tuhan sanggup memberi kelimpahan.
0 komentar:
Post a Comment