Catatan Ibadah ke-2 Minggu 29 Mei 2016
1. Memiliki Perspektif Kerajaan Allah. Menjadi Kristen tidak sekedar mengubah agama di
KTP tetapi harus ada perubahan pola pikir sesuai kehendak Tuhan. Kerajaan Allah
bisa berarti nanti di Sorga dan bisa juga sekarang dimana Allah menyatakan
kehendak-Nya.
Filipi 3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
Lee Kuan Yew memikirkan
hal itu secara serius: "Karena
adanya 2 kewarganegaraan tersebut, jika terjadi pertentangan, siapa yang harus
dibela: Sorga atau Singapura?" Kita pun harus menganggap serius
kewarganegaraan kita sebagai warga Sorga dan warga Indonesia.
2. Menjadi Pengikut yang Baik. Caranya: miliki komitmen, kerendahan hati,
loyalitas, dan keinginan diperlengkapi.
a. Komitmen. Yesus ingin semua orang menjadi murid-Nya. Jika kita sudah mengikuti
Yesus, jangan berbalik kembali, seperti Elisa yang menyembelih 12 lembunya dan
sepenuhnya mengikuti Elia.
1 Raja-raja 19:21 Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
Umpamakan Anda telah
menyeberangi jembatan dan ketika Anda telah sampai di seberang, bakarlah
jembatannya. Kita harus bersedia mati: mati dari keinginan diri sendiri, mati
dari dosa, dan jika perlu mengorbankan nyawa bagi Yesus.
Ada seorang pendeta yang
turun ke jalan dan berteriak-teriak: "Kerajaan
Allah sudah dekat..." lalu dia kembali ke kantornya dan berkata: "saya adalah orang yang rendah hati
karena mau melakukan hal semacam itu." Dia masih rendah hati ketika
turun ke jalan. Namun, detik dia mengatakan bahwa dia rendah hati, dia sudah
tidak rendah hati lagi.
Orang yang rendah hati tidak berpusat kepada diri
sendiri tetapi berpusat pada perluasan Kerajaan Allah. Suatu hari pak Sukirno depresi karena posisinya
sebagai gembala sidang selama 8 tahun sehingga dia ingin melepas semuanya. Lalu
seseorang mengantarnya ke bukit doa. Di sana pak Sukirno bertanya: "Apa rencana Tuhan atas diriku? Apa
saya boleh melepas semuanya?" Namun, Tuhan tidak menjawabnya sehingga
dia merasa diminta untuk berdoa lagi.
Beberapa hari kemudian
pak Sukirno kembali ke bukit doa dan menyadari pertanyaannya yang salah. Maka,
dia mengganti pertanyaannya: "Apa rencana Tuhan atas diriku bagi
perluasan Kerajaan Allah?" Kemudian dia meminjam gitar dan mulai
menyembah Tuhan selama 5 menit hingga dia pun menangis seperti anak kecil.
Setelah itu stres dan depresinya lenyap.
c. Loyalitas.
2 Raja-raja 2:6-7 Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya. Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi sungai Yordan.
50 orang nabi tidak mau
mengikuti Elia ke sungai Yordan karena itu tempat mematikan dan hanya Elisa
yang tetap setia mengikuti Elia.
Ketika memutuskan menjadi full timer gereja, pak Sukirno sempat menganggur selama 8 bulan. Ketika itu, loyalitasnya diuji. Semula isterinya mendukung dia menjadi hamba Tuhan tetapi beberapa bulan kemudian isterinya sempat ragu dan bertanya: "apa kamu benar-benar mendengar suara itu?" Pak Sukirno pun yakin akan hal itu.
Ketika memutuskan menjadi full timer gereja, pak Sukirno sempat menganggur selama 8 bulan. Ketika itu, loyalitasnya diuji. Semula isterinya mendukung dia menjadi hamba Tuhan tetapi beberapa bulan kemudian isterinya sempat ragu dan bertanya: "apa kamu benar-benar mendengar suara itu?" Pak Sukirno pun yakin akan hal itu.
Namun, dia sempat melamar
kerja di perusahaan lain karena belum mendapatkan panggilan khotbah sehingga
belum ada penghasilan sebagai full timer
gereja. Ketika melakukan konseling, dia mengatakan bahwa setelah memutuskan
menjadi full timer gereja, dia akan
tetap menjadi full timer gereja
apapun yang terjadi. Setelah mengatakan hal itu dia merasakan damai sejahtera.
Nah, setelah itu barulah dia mulai mendapatkan panggilan-panggilan untuk
berkhotbah.
d. Keinginan Diperlengkapi. Ada seorang perenang yang sanggup berenang di
bawah es selama 22-30 menit hanya dengan 1 tarikan nafas sebelum menyelam. Dia
tidak mengenakan baju selam dan hanya mengenakan sempak. Dia pun berhasil
berenang dengan cepat menghindari hiu-hiu yang ada. Ketika ditanya rahasianya,
dia mengatakan bahwa kita tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan fisik karena
ada batasnya sehingga kita pun harus menggunakan kekuatan pikiran. Namun,
kekuatan pikiran juga ada batasnya sehingga dibutuhkan kekuatan Roh.
Kita harus bekerja sama dengan Roh Kudus agar
sanggup melakukan hal-hal yang rasanya mustahil kita lakukan. Banyaklah berdoa, membaca Alkitab, renungkan dan lakukan firman Tuhan karena hari-hari ini semakin jahat dan banyak berita buruk.
SEMUA BAIK. Dari semula t’lah Kau tetapkan
Hidupku dalam tangan-Mu, Dalam rencana-Mu Tuhan. Rencana indah t’lah Kau
siapkan Bagi masa depanku yang penuh harapan.
Reff: S'mua baik,
s’mua baik Apa yang t’lah Kau perbuat di dalam hidupku, S’mua baik, sungguh
teramat baik, Kau jadikan hidupku berarti.
0 komentar:
Post a Comment