Sunday, May 29, 2016

Menjadi Orang Sukses ~ Ps.Sukirno Tarjadi

Catatan Ibadah ke-2 Minggu 29 Mei 2016
Bacaan >> 1 Raja-raja 19:15-21 dan 2 Raja-raja 2:1-14

Jika Anda mendapatkan 1 Trilyun Rupiah, apa yang akan Anda lakukan? Pak Sukirno sarankan Rp600 juta belikan rumah dan mobil lalu sisanya Rp400 juta belikan krupuk... hehehe... Namun, kekayaan tersebut tidak menjanjikan kebahagiaan. Meskipun demikian, ada yang berkata: "Saya tidak percaya bahwa punya uang segitu tidak bahagia. Jadi, tolong doakan saya agar bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Nanti barulah saya bisa memberitahu pak Sukirno rasanya bahagia atau tidak." Kata pak Sukirno: "Kalau begitu, lebih baik saya berdoa untuk diri saya sendiri saja... hahaha..."

Karena belum pernah memiliki uang sebanyak itu, lebih baik kita simak pernyataan orang-orang kaya.
1. Jack Ma (pemilik Alibaba) punya kekayaan sekitar 350 Trilyun Rupiah tetapi dia merasa lebih bahagia ketika masih menjadi pegawai KFC dengan gaji $10. Karena kekayaannya, Jack Ma merasa bahwa orang-orang hanya mendekati dia karena uang tersebut.
2. Bill Gates tidak mau mewariskan semua kekayaannya kepada anak-anaknya. Mereka hanya diberikan modal usaha secukupnya sekitar 50 Miliar Rupiah dan sisanya diamalkan.
3. Warren Buffet menyatakan bahwa anaknya tidak dapat melakukan apapun jika diberi semua kekayaannya sehingga mereka hanya diberi secukupnya.
4. Jackie Chan menyatakan bahwa jika kita mampu, kita tidak membutuhkan banyak uang dan jika kita tidak mampu, kita akan menghabiskan banyak uang.

Meraih Kesuksesan
Namun, pak Sukirno tidak melarang pemberian warisan kepada anak-anak. Dia hanya ingin menunjukkan bahwa uang bukanlah jaminan kebahagiaan dan bukan ukuran kesuksesan. Andaikan pak Sukirno memperkenalkan seorang pengusaha sukses, tentu kita akan berpikir bahwa dia punya banyak uang. Andaikata pak Sukirno memperkenalkan seorang pendeta sukses, tentu kita akan berpikir jumlah jemaatnya yang banyak. Itulah ukuran sukses menurut dunia.

Sesungguhnya seseorang dikatakan sukses jika telah memenuhi panggilan Tuhan. Ini bukan panggilan untuk menjadi pendeta atau full timer gereja tetapi kita memenuhi panggilan Tuhan dimanapun kita ditempatkan. Jika ada full timer gereja yang melakukan sesuatu di gereja untuk memenuhi agenda pribadinya, berarti dia tidak sukses dalam memenuhi panggilan Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.