Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 07 Februari 2016
Di ladang yang baru aku
minta kenaikan sekian ratus ribu Rupiah dari gajiku di tempat yang lama. Dengan
adanya kenaikan gaji tersebut, akumulasi Pemasukan - Pengeluaran aktual -
budget Pengeluaran rutin sebulan = Tabungan. Eh, tiba-tiba ada dorongan
memberikan tabungan tersebut untuk membangun rumah Tuhan.
Zakharia 11:12-13 Lalu aku berkata kepada mereka: "Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!" Maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak. Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Serahkanlah itu kepada penuang logam!" — nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga puluh uang perak itu dan menyerahkannya kepada penuang logam di rumah TUHAN.
Hah! Baru dikasih kok diminta lagi? 30 uang
perak = berapa Rupiah? Masa sebesar tabunganku selama 30 hari? Kalau itu kuberikan, tabunganku akan tetap seperti voucher isi ulang lho. Selain itu, nilainya juga tidak seberapa kan. Bila
ada pengusaha kaya nan sombong yang melihat jumlah pemberianku, mungkin mereka
akan tersenyum dan berkata: "uang
segitu mana bisa untuk membangun rumah... itu amat jauh dari cukup."
Namun, itu nilai yang besar buatku...
itu tabunganku untuk keperluan tak terduga.
Tapi... selama ini hampir semua permintaanku
dikabulkan oleh-Nya. Minta uang untuk renovasi rumah, dikasih. Minta
kesehatan, dikasih. Minta pekerjaan,
dikasih. Minta kenaikan gaji, dikasih. Minta ini dan itu, dikasih. Ya masa sich
aku masih hitung-hitungan sama Bapa di sorga? Ah, bagaimanapun juga pemberianku
tidak akan pernah dapat melampaui pemberian-Nya kepadaku.
Jadi, kalau Bapa perlu uangku, masa tidak kuberikan? Lagipula Dia tidak minta melebihi yang ada padaku. Hiks... ya udah dech...
Tapi bagaimana caranya yach? Kalau ditransfer, namaku akan terlihat. Kalau
memberi banyak, ya tidak sungkan. Tapi kalau sedikit... Aha... lebih baik masukin amplop
lalu amplopnya disembunyikan di balik amplop persepuluhan yang dilipat.
Hahaha... siip dech... ketika 2 amplop diangkat, dari depan dan belakang tetap terlihat sebagai sebuah amplop putih
(bukan totol-totol putih) di mata manusia...^.^
Nah, sebelum ibadah
dimulai lebih baik segera kumasukkan semua amplop tersebut ke dalam kantong
persepuluhan sebelum aku berubah pikiran lagi... hehehe... lega rasanya.
GOD is MY JOY ~ GMS Live (Album: I Declare)
Unending love in
calvary Show me amazing grace. Fears are gone and darkness fades In the light
of Your love.
You came to fix my broken heart. Gave me a joyful heart. I’ve found my place in Saviour’s grace. Found freedom in Your grace.
You came to fix my broken heart. Gave me a joyful heart. I’ve found my place in Saviour’s grace. Found freedom in Your grace.
Pre Chorus: God is my
joy. God is my joy.
Chorus: With the music I will praise You, Dance in
the beat of Your love. By the power of Your freedom, Dance in the beat of Your
love.
Bridge: O.. O.. Over
me, I know Your love is always over me. O.. O.. Over me ,Your
love is over me, I’m free to dance.
====================
Menjelang akhir ibadah
pak Caleb mengatakan bahwa 2 tahun lagi gereja akan diperbesar tanpa
mengandalkan uang manusia dan jumlah jemaat akan meningkat 2 kali lipat karena
Tuhan yang memberikan benih dan melipatgandakannya. Semua milik kita berasal dari-Nya.
2 Korintus 9:10b Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
Pak Caleb: "katakan Ia juga".
◆ Ia juga
Pak Caleb: "Ia
juga berarti rumah plus perabotannya, mobil plus sopirnya, pentol plus
rombongnya. Ini menuai secara supranatural."
◆ Hehehe... di sebuah radio ada seorang pemasang iklan berkata: "ada 3 cara untuk menjadi kaya, yaitu
mendapat warisan dari orang tua kaya, menikah dengan orang kaya, dan
berbisnis ..." Nah, cara
mana yang akan terjadi padaku? Lebih cocok menjadi anak orang kaya, isterinya
orang kaya, atau lebih cocok menjadi pebisnis kaya? Hahaha... lihat saja
nanti... yang penting tetap menjaga
benih agar tidak terhimpit tipu daya kekayaan.
0 komentar:
Post a Comment