Untuk mendapatkan
pasangan hidup, syarat utamanya adalah kita harus sudah siap untuk menikah dan
sudah dewasa. Maka, jika belum siap
menikah, sebaiknya jangan mencari pacar. Kesiapan dan kedewasaan kita tidak
dientukan oleh usia semata karena seringkali kedewasaan roh dan karakter jauh
lebih menentukan.
Syarat keduanya adalah
jangan memilih berdasarkan selera kedagingan tetapi pilihlah sesuai nilai-nilai kekal yang Bapa Surgawi nyatakan. Apa
saja kriterianya? Baca sendiri lha kalau penasaran... hehehe...
Syarat terakhirnya adalah
lakukan proses peneguhan sebelum menyatakan cinta. Jangan hanya menikahi
seseorang yang ada di dalam gereja tetapi pastikanlah
karakter Kristus sudah nyata dalam kesehariannya.
Di dalam Alkitab ada
beberapa contoh yang bisa kita pelajari dalam memilih pasangan. Temukan sisi
positif dan negatif dari cara-cara mereka menemukan pasangan hidup. Mana yang
paling tepat untuk kita:
- 'perjodohan ilahi' seperti Adam dan Hawa,
- perjodohan seperti Ishak dan Ribka serta syarat-syarat yang harus dimiliki oleh Eliezer,
- memilih dan menetapkan pasangan sendiri seperti Yakub dan Rahel, atau
- pertemuan secara alami seperti Rut dan Boas?
Jadikan destiny
ilahi sebagai penentu atas setiap keputusan besar yang akan kita ambil. Jangan berpasangan dengan orang yang tidak seiman
karena tanpa kesamaan iman perahu pernikahan dapat kandas. Jangan berpasangan
dengan orang yang tidak seimbang dalam kapasitas dan dimensi Roh karena dapat
menghambat perluasan Kerajaan Allah. Jangan berpasangan dengan orang yang tidak
disetujui tetapi belajarlah untuk terus membuka diri terhadap input orang-orang
saleh lainnya.
(Sumber: Buku 'Pasangan
Prophetic' ~ Ps.Steven Agustinus)
0 komentar:
Post a Comment