Sunday, February 28, 2016

Milikilah Mental Supranatural ~ Pdt.Leonardo Sjiamsuri

Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 28 Februari 2016

Kekristenan bukan agama. Agama bisa membuat seseorang bertanya-tanya: "Apakah Tuhan sungguh ada?" Namun, kekristenan berarti mengalami Tuhan dalam keseharian kita (bukan hanya mengenal). Tuhan kita hidup, Tuhan kita nyata, dan dapat menjawab segala persoalan kita. Sebagai orang Kristen milikilah mentalitas supranatural. Mentalitas akan mempengaruhi cara berpikir dan cara bertindak seseorang. Orang Kreta merupakan contoh mentalitas yang buruk.
Titus 1:12  Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata: "Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas."
Indonesia kaya raya tetapi belum menjadi negara maju karena mentalitas yang buruk. Beberapa pejabat bermental duit / uang. Bahkan, mereka tidak takut dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Ketika ada koruptor tertangkap, mereka berpendapat bahwa orang-orang itu hanya sedang apes / sial. Namun, orang Kristen tidak boleh bermental uang karena kita harus yakin bahwa Tuhan akan memelihara hidup kita. Dulu, sekarang, dan selamanya Tuhan kita tak pernah berubah. Kita harus percaya bahwa segalanya mungkin bagi Tuhan.
Filipi 4:13  Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
2 Raja-raja 7:1-2  Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria." Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."
Ajudan raja tersebut mengetahui keadaan keuangan raja sehingga dia tidak percaya bahwa harga-harga akan turun. Namun, orang Kristen harus memiliki mental supranatural jika ingin mengalami mujizat. Jangan biarkan keadaan dunia membentuk mentalitas kita.

Kuasa Tuhan sempurna di dalam kelemahan kita
Sekitar 4 tahun lalu anak kedua pak Leo ingin sekolah di Australia tetapi pak Leo menyarankan dia di Amerika saja karena saat itu Dolar AS lebih murah daripada Dolar Australia. Dengan senang hati anaknya menyetujui hal itu. Namun, beberapa waktu kemudian Dolar AS naik lebih tinggi daripada Dolar Australia hingga isteri pak Leo berkata: "Apa kamu masih kuat? Jangan sampai anak kita pulang ke Indonesia sebelum lulus sekolah karena kehabisan dana."

Lalu pak Leo berkata: "Tuhan-mu dan Tuhan-ku adalah Tuhan yang sama dengan Tuhan yang memelihara janda di Sarfat. (1 Raja-raja 17:7-24) Jika janda itu dipeliharanya, tentu kita juga dipeliharanya." Tak lama berselang anaknya menelepon dan berkata: "Saya baru saja menyembah Tuhan di gereja lalu tiba-tiba oma yang ada di samping saya mengatakan bahwa dia diminta Tuhan untuk memberi saya uang. Lantas saya segera diberinya uang."

Pada kesempatan lain anaknya menelepon lagi dan berkata: "Tadi saya bertemu ibu muda di depan gereja dan dia memberiku uang karena katanya diminta oleh Tuhan juga." Anaknya tidak mengetahui bahwa pak Leo sedang kesulitan uang sehingga pak Leo hanya mengatakan kepadanya bahwa Tuhan sedang memeliharanya. Kemudian pak Leo segera memberitahu isterinya.

Beberapa saat kemudian tiba-tiba saja ada jemaat yang merasa diberkati dan memberikan Dolar AS kepada pak Leo selesai ibadah. Pak Leo pun tidak habis pikir mengapa orang itu bisa menyiapkan dan membawa-bawa Dolar ke gereja. Tuhan punya banyak cara untuk menolong kita. Beberapa tahun kemudian anak ketiganya berkata: "Pa, kapan giliran saya ke Amerika?" Kemudian isterinya mengajak dia ke rumah sakit. Tiba-tiba di VIP Room ada yang memberinya uang karena merasa diberkati.
2 Korintus 8:1-3  Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
Suatu ketika gereja pak Leo perlu direnovasi sehingga diadakanlah program pengumpulan dana. Lalu Tuhan bertanya kepadanya: "Apa kamu yakin bahwa Aku sanggup menyediakan Rp5 Milyar dalam sehari?" Pak Leo pun meyakinkan dirinya akan hal itu. Jawabnya: "Yakin." Tiba-tiba pada hari itu ada 1 orang yang memberikan Rp1 Milyar untuk gereja.

Ada kalanya kita pun diminta Tuhan untuk menabur di tanah kering. Meskipun kita sendiri membutuhkan, tetaplah menabur hingga diberkati seperti Ishak yang menabur pada masa kelaparan. (Kejadian 26)

Pada kesempatan lain ada pendeta yang tiba-tiba sesak nafas sehingga segera dilarikan ke rumah sakit. Ternyata dia harus segera menjalani operasi bypass jantung. Dokter terkejut saat melihat jantungnya telah membiru tetapi tetap ditanganinya dengan baik hingga selamat. Pak Leo pun berkata kepadanya: "Ini berarti ada intervensi ilahi. Tuhan memberimu kesempatan kedua."

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.