Catatan Ibadah ke-3 Minggu, 3 Januari 2016
1 Korintus 8:6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
Kita hidup untuk
menyenangkan hati Tuhan. Kita diciptakan oleh-Nya dan untuk-Nya. Dia adalah
satu-satunya sumber kehidupan kita. Segala sesuatu berasal dari Dia sehingga Tuhan saja sudah cukup bagi kita. Untuk
apa mencari yang lain?
Yohanes 10:30 Aku dan Bapa adalah satu.
Milikilah persekutuan
yang erat dengan Tuhan, seperti yang Yesus miliki.
Markus 1:35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Biasanya orang yang pacaran
akan memilih tempat yang sunyi agar bisa berbincang akrab tanpa ada yang
mengganggu. Persekutuan seperti inilah yang Yesus miliki dengan Bapa. Melalui
persekutuan tersebut Yesus dapat merasakan kasih Bapa.
Lukas 5:15-16 Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Meskipun sibuk melayani
banyak orang, Yesus tetap menyediakan waktu untuk bersekutu dengan Bapa.
Persekutuan yang erat dengan Tuhan akan membuat kita mampu menghadapi apapun
juga.
Setiap tahun baru seringkali kita membuat resolusi. Namun, seringkali kita gagal mewujudkannya. Misalnya: Pak Andreas memiliki resolusi untuk diet tetapi tidak juga kesampaian. Bila tidak fatal, ya tidak masalah. Namun, bila kita tidak menyadari sesuatu yang benar-benar kita butuhkan, ini bisa berakibat fatal.
Setiap tahun baru seringkali kita membuat resolusi. Namun, seringkali kita gagal mewujudkannya. Misalnya: Pak Andreas memiliki resolusi untuk diet tetapi tidak juga kesampaian. Bila tidak fatal, ya tidak masalah. Namun, bila kita tidak menyadari sesuatu yang benar-benar kita butuhkan, ini bisa berakibat fatal.
Pastikan kita memiliki
resolusi seperti hamba Tuhan yang bernama Jonathan Edwards, yaitu:
* Resolusi I: Aku hidup bagi Kristus.
* Resolusi II: Jika tak seorang pun mau
melakukannya, aku akan tetap melakukannya.
Resolusi tersebut selalu
diajarkannya di dalam keluarga. Dampaknya: keturunan Jonathan ada yang menjadi
pendeta, profesor, wakil presiden AS, pebisnis sukses, dan semuanya bebas
hutang.
Sebaliknya, MC tidak
mengajarkan keluarganya untuk hidup bagi Kristus. Dampaknya: keturunan MC ada
yang menjadi pelacur, pembunuh, dan beberapa di antaranya terlilit hutang
kepada negara.
"Tuhan akan membawamu ke level selanjutnya. Jangan mengatakan tidak siap karena kita tidak akan pernah siap ketika diminta melakukan sesuatu. Jangan takut. Tuhan sudah menyiapkan segala sesuatu yang kita butuhkan. Tuhan akan menyertai kita. Belajarlah berjalan bersama Tuhan."
ABBA BAPA
Abba Bapa, Abba Bapa Kau segalanya
bagiku. Kunaikkan syukur pada-Mu dengan segenap hatiku. Abba Bapa
kumengasihi-Mu.
Lebih dari s'galanya kuingin Kau Tuhan. Emas, perak, dan
permata tiada artinya. Kuingin lebih dekat bersekutu dengan-Mu. Jadikanku hamba
setia kepada-Mu.
0 komentar:
Post a Comment