Catatan
Ibadah ke-2 Minggu, 18 Oktober 2015
Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Ada seseorang yang kecewa terhadap
agama karena hanya mencerminkan
rutinitas belaka lalu dia pergi bertapa di gurun. Beberapa orang mengikuti
jejaknya untuk bertapa pula. Simon Tiang merupakan salah seorang
di antara mereka yang bersikap ekstrim. Simon sengaja bertapa sendirian di atas
sebuah tiang. Dia tidak mandi dan tidak pernah turun dari atas tiang. Namun,
dia membutuhkan bantuan orang lain untuk mengerek makanannya ke atas tiang.
Dari kejadian ini Simon menyadari bahwa dia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
Kita
semua juga membutuhkan komunitas (Mazmur 133) agar tidak kesepian, untuk Menguatkan hati, jiwa, dan roh, Mengembangkan
potensi diri, Mempraktekkan kasih, Menumbuhkan akar,
Bertumbuh dan berbuah, serta Mendapat curahan berkat.
Mazmur 133:1-3 Persaudaraan yang Rukun. Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Lawannya Mazmur 133 Persaudaraan yang Tidak Rukun. Sungguh, alangkah jahatnya dan jeleknya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan tidak rukun! Seperti oli bekas yang buruk di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti air comberan gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah SETAN memerintahkan kutuk, kematian untuk selama-lamanya.
Rukun bukan
berarti tidak ada perselisihan. Perselisihan bisa saja terjadi tetapi
kesatuan komunitas harus tetap terjaga.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan perpecahan komunitas, yaitu: iri hati, kubu-kubuan, gosip, suka
menghakimi, dan dosa.
IRI
HATI
Yohanes 3:25-27 Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya." Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
Iri hati dapat membuat kita merasa senang ketika
orang lain susah dan membuat kita susah ketika orang lain senang. Contoh: Kita
tidak suka melihat orang lain memiliki mobil mewah dan kita baru puas bila
mobilnya lebih jelek daripada mobil kita. Padahal, setiap orang telah ditentukan oleh Tuhan untuk menerima berkatnya masing-masing, tidak
kurang dan tidak lebih, tetapi selalu pas.
Jika kita melihat rumput tetangga lebih
hijau daripada rumput sendiri, berarti kita telah mengabaikan rumput kita
sendiri. Contoh: Ada 2 penjual yang saling bersaing mendapatkan pembeli. Penjual A memberikan diskon, penjual B juga memberikan
diskon hingga akhirnya penjual A menang dan berhasil mendapatkan banyak
pembeli. Penjual B merasa iri sehingga tiap hari dia terus menerus mengawasi
pembeli yang datang ke penjual A dan mengabaikan pembeli yang datang ke tokonya sendiri. Iri hati dapat membuat kita kehilangan berkat.
0 komentar:
Post a Comment