Catatan Ibadah ke-4 Minggu, 7 Juni 2015
Filipi 3:10-12
* Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
* Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah DITANGKAP oleh Kristus YESUS.
Ikut Tuhan memang
kelihatan susah karena iblis akan selalu memusuhi kita dengan menghidangkan
banyak masalah tetapi sesungguhnya penyertaan Tuhan yang sempurna akan
memampukan kita menghadapi iblis dan tepat pada waktu-Nya kita akan keluar dari
masalah-masalah tersebut.
Sebenarnya ikut iblis
jauh lebih susah lho karena iblis membuat masalah kecil jadi besar dan masalah
besar jadi semakin besar. Namun, ikut Tuhan, akan selalu ada damai sejahtera di
tengah badai dan meskipun jatuh tidak sampai tergeletak karena tangan-Nya
selalu menopang.
Mazmur 37:23-24 TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
Ikut iblis membuat hidup
suram dan gelap sedangkan ikut Tuhan membuat hidup berwarna-warni seindah
pelangi dan penuh sukacita yang melampaui segala akal.
Filipi 4:7 Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu
dalam Kristus Yesus.
Jadi, jika kamu masih
melarikan diri dari Yesus, menyerahlah. Biarkan Dia menangkapmu karena
bersama-Nya kita akan menjadi lebih daripada pemenang.
Filipi 4:13 Segala
perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Ketika aku tak setia, aku
belum dibaptis dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Namun, iblis tidak
peduli akan hal itu. Selama kita percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan kita
bertekun membaca firman-Nya, iblis akan menganggap kita sebagai ancaman yang
harus segera disingkirkan sebelum tumbuh dan berkembang. Oh..., betapa teganya iblis
menipu anak kecil. Kenapa tidak menunggu si anak tumbuh dewasa dulu sich? Ternyata
si iblis penakut ya. Jadi, kenapa kita
takut kepadanya bila Tuhan bersama kita?
0 komentar:
Post a Comment