Sunday, June 21, 2015

Keluarga seperti Kristus (2) - pdt.Hengky So

Di Balik Jajanan Rohani (2)
Catatan ibadah ke-1 Minggu, 21 Juni 2015

Ciri-ciri Orang yang Mengalami Pertumbuhan:
1. Perubahan. Contoh: dari pemarah menjadi sabar, dari pelit menjadi murah hati.
Roma 12:2  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Contoh: ada seorang isteri yang menelepon pak Hengky: "Tolong ke rumah saya karena suami saya sedang marah-marah dan mau menusuk saya dengan pisau." Karena khawatir ditusuk pisau, pak Hengky dan isterinya berdoa dulu biar darah Yesus melindungi. Selesai berdoa mereka bergegas ke rumah itu. Sesampai di depan rumah mereka isteri pak Hengky berteriak: "Syalom" agar damai sejahtera turun.
Di dalam rumah tersebut mereka melihat suami sedang duduk menghadap meja kaca dengan wajah penuh amarah dan isteri sedang menangis di dalam kamar. Suami pun bersaksi:
Di dalam saku kirinya ada pisau dan di saku kanannya ada martil. Dia sudah berencana untuk menunggu kedatangan pak Hengky dan isterinya. Rencananya: pada saat pak Hengky datang dia akan memukulkan martil ke meja kaca lalu dia akan menusuk isterinya dengan pisau di depan pak Hengky. Namun, ketika mendengar kata 'Syalom' dari isteri pak Hengky, dia merasakan aliran sejuk memenuhi hatinya sehingga dia tak bisa berbuat apa-apa ketika pak Hengky datang.
Maka, hari itu terjadilah rekonsiliasi antar suami isteri tersebut tetapi sudah ada korban: televisi pecah, pintu-pintu pun rusak.
Oleh karena itu, kita harus berusaha sabar. Jika kita mau membuka hati kepada Tuhan dengan rendah hati, Roh Kudus akan memampukan kita untuk bersabar.

2. Dewasa
1 Korintus 13:11  Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
Semakin lama menjadi Kristen dan semakin lama mengenal Kristus, seharusnya kita mengalami pertumbuhan dan semakin dewasa rohani.

Ciri-ciri orang yang dewasa rohani:
1. Tidak Egois: rela berkorban, lebih senang memberi daripada diberi.
Contoh Buruk: Ada seorang suami kaya yang pelit berpesan kepada isterinya: "Ma, nanti kalau saya meninggal, tolong ambil semua uang saya di bank dan masukkan semuanya ke dalam kotak cokelat lalu letakkan di samping tubuh saya di dalam peti mati sebelum dikuburkan karena uang itu akan saya gunakan di dunia sana." Isterinya pun mengiyakan.
Beberapa saat kemudian suami itu pun meninggal. Sebelum peti mati ditutup isterinya berteriak: "Tunggu" lalu dia mengambil kotak cokelat dan meletakkannya di dalam peti mati sesuai pesan suaminya. Anak-anaknya berkata: "Mengapa mama mengikuti pesan papa?"
Mamanya menjawab: "Memang mama telah mengambil semua uang papa di bank, tetapi mama memasukkannya ke dalam rekening bank mama. Yang ada di kotak cokelat hanya giro. Nanti biar dicairkan papamu di dunia sana."
Hahaha... ini suami pelit versus isteri cerdas.
Jadi, mulai sekarang jangan pelit karena uangmu tidak akan bisa dibawa mati.

2. Menerima diri apa adanya: tidak membiarkan hinaan orang lain melukai kita.

3. Menerima orang lain: selalu melihat kelebihan orang lain di balik setiap kekurangannya.
Contoh:
- Ada yang mengatakan suami jelek tetapi isteri membelanya: "meskipun jelek tetapi pintar cari uang".
- Ada yang mengatakan suami jelek dan tidak pintar cari uang, isteri berkata: "meskipun demikian, dia takut Tuhan".
Lihatlah selalu kelebihannya agar tidak menjadi kecewa.

4. Menerima dan memenuhi tanggung jawab.
Keluarga seperti KristusContoh: Bila ada anak yang lesbian (mencintai teman sejenis) atau ada pria yang bertingkah seperti wanita, orang tua harus mau menegur. Jangan enggan menegur dengan alasan mereka sudah dewasa karena setiap anak adalah titipan Tuhan kepada orang tua. Bila anak melakukan kesalahan, tegurlah dengan bijak.

BERSAMA KELUARGAKU ~ Robert & Lea
Kami datang di hadirat-Mu. Dalam satu kasih, dengan bersehati. Berjanji setia sampai akhir Mengasihi-Mu, Yesus.
Reff: Bersama k'luargaku melayani Tuhan. Bersatu s'lamanya mengasihi Engkau. Tiada yang dapat melebihi kasih-Mu ya Tuhan. Bagi kami Engkau segalanya.
Gelombang badai hidup coba menghalangi. Namun kuasa Tuhan buka jalan kami.

NB: Tadi saat memimpin doa pak Yusuf sempat berkata: “Jalan telah dibuka”. Hmm... jalan apa ya?

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.