Sunday, May 3, 2015

Pelajaran Manna: Krisis Ekonomi ~ Philip Mantofa (bagian 2)

Catatan Ibadah ke-1 Minggu, 3 Mei 2015 (youtu.be/BcNXz69ZLJY)

3 Hal yang Perlu Dilakukan di Masa Paceklik

Ketika berada di masa kekeringan, ada 3 hal yang perlu kita lakukan:

1. Mencukupkan Diri atau kencangkan ikat pinggang. Gunakan uang sesuai kebutuhan dan tunda setiap keinginan yang timbul. Jangan sampai berhutang dan jor-joran atau ikut-ikutan orang lain tetapi sesuaikan kebutuhan.

2. Mengelola yang Ada atau mengelola yang tersisa.
Keluaran 16:23  Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."
>> Biasanya seorang anak kecil makan banyak. Jadi, ketika ada seorang anak membawa lima roti dan dua ikan, kemungkinan besar ini hanya sisa makanannya. Meskipun demikian, Yesus mengelola yang tersisa ini dengan baik. Ketika murid Yesus menyerahkan lima roti dan dua ikan dari anak kecil tersebut, Yesus mengelolanya demi kemuliaan Tuhan sehingga Dia dapat memberi makan lima ribu orang. (Matius 14:13-21, Markus 6:30-44, Lukas 9:10-17, Yohanes 6:1-14)
>> Jadi, fokuslah pada apa yang ada dan jangan lakukan ekspansi bisnis tanpa strategi yang matang. Jangan sekedar ikut-ikutan. Contoh: seseorang sukses dalam bisnis kuliner dan fashion lalu banyak orang mulai ikutan membuka bisnis semacam itu lalu akhirnya banyak yang gulung tikar secara bersamaan.

3. Mempersiapkan Diri untuk Panen
Keluaran 16:35  Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.
>> Ketika berada di masa kekeringan, persiapkan diri untuk menuai kelimpahan.
Yesaya 54:3  Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.
>> Sebelum kita mengembang ke kanan dan ke kiri, Tuhan sedang mengembangkan kemampuan kita karena perkembangan dimulai dari tengah (dari diri kita). Contoh: Ketika Singapura sedang krisis, perdana menteri Lee Kuan Yew meminta setiap warganya untuk sekolah lagi. Ketika krisis berlalu, Singapura segera melaju pesat: dari tak punya air menjadi mampu mengelola air sendiri sehingga tidak lagi bergantung kepada Malaysia.

>> Pendidikan itu penting. Meskipun pendidikan tidak menjamin kesuksesan kita tetapi hal itu bisa menjadi pondasi kehidupan kita dalam menghadapi masa krisis. Memang benar bahwa beberapa orang yang putus sekolah bisa menjadi konglomerat seperti Liem Sioe Liong atau Bill Gates tetapi ini hanya 1% saja.  Lihatlah di jalanan: 99% orang yang putus sekolah tidak menjadi Bill Gates tetapi hidup luntang-lantung di jalanan. Jadi, katakan kepada anak-anakmu agar tetap bersekolah karena mereka belum tentu menjadi seperti Bill Gates.

>> Namun, ada beberapa orang yang telah mempersiapkan diri dengan baik ketika masa kelimpahan sehingga dia mampu berkembang di masa krisis. Contoh: Ketika Yusuf menghadapi masa kelimpahan, dia terus menerus menabung seperlima hasil panen selama 7 tahun sehingga pada saat paceklik dia dapat berinvestasi.

>> Pada masa kini akan ada banyak aset yang dijual untuk melunasi hutang tetapi pembelinya sedikit. Daya beli masyarakat memang menurun tetapi tetap ada beberapa orang yang mampu membeli aset-aset tersebut dengan harga rendah karena dia telah mempersiapkan diri dengan baik selama masa kelimpahan.
Kunantikan Janji Allah: Kunantikan janji Allah dig’napi dalamku. Kuharapkan yang terbaik terjadi di dalamku. Yang kutahu Dia kerjakan seturut firman-Nya bagi kemuliaan-Nya, yang kuyakin Dia sediakan seturut kasih-Nya bagiku.

Doa Berkat dalam Masa Paceklik
Selanjutnya Philip Mantofa meminta setiap orang yang mengalami kesulitan ekonomi untuk maju ke depan agar dapat didoakan secara bersama-sama. Setelah mereka maju tiba-tiba Philip Mantofa mendapatkan pesan: “Di sini ada seseorang dengan nomer belakang HPnya 648. Orang ini telah berhutang kepada 3 pihak. Siapa yang dimaksud? Tolong angkat tangan.”

Tak lama kemudian ada seorang pria yang mengangkat tangan lalu dia diminta naik ke mimbar. Lantas dia mengakui bahwa nomer belakang HPnya memang 648 dan dia telah berhutang ke 1 teman, 1 keluarga, dan bank. Lantas Philip Mantofa pun menyatakan bahwa dia mendemonstrasikan hal ini bukan karena dia kenal setiap orang tetapi karena dia ingin menunjukkan bahwa Tuhan mengetahui setiap keberadaan kita dan setiap permasalahan kita. Bahkan, Philip Mantofa juga belum mengenal pria tersebut.

>> Philip Mantofa pun berkata kepada pria tersebut: “Kamu jual asetmu untuk bayar hutang ke teman dan keluarga. Kamu masih punya aset ‘kan karena Tuhan bilang kamu masih punya aset. Setelah itu entah bagaimana caranya kamu akan mampu melunasi hutang ke bank. Kamu tidak lagi memerlukan biaya pengobatan dan entah bagaimana caranya kamu selalu berkecukupan sehari lewat sehari. Terimalah Roh Kudus.” Kemudian pria itu terjatuh dengan sendirinya karena jamahan Roh Kudus.

>> Kemudian Philip Mantofa menayangkan video kesembuhan seorang anak yang sempat mengalami alergi parah. Anak ini telah didoakan bersama beberapa waktu lalu, yaitu pada saat ibadah ke-3 Minggu Paskah dan kini anak itu telah sembuh total.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.