Monday, March 16, 2015

Tiga Dasar Penyembahan - bagian 1 (Welyar Kauntu)


Ibadah ke-4 Minggu, 15 Maret 2015
Yohanes 4:23-24  "Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Tuhan mencari penyembah-penyembah benar dan bukan penyembahannya. Penyembah benar pasti penyembahannya benar. Penyembah tidak harus bisa menyanyi karena Tuhan lebih melihat hati kita daripada suara nyanyian kita.

Ada orang yang tidak bisa menyanyi tetapi penyembahannya benar. Dulu pak Welyar punya teman yang hebat dalam menyembah Tuhan (sudah almarhum) tetapi dia tidak bisa menyanyi. Setiap kali menyanyi satu kalimat lagu, dia selalu pindah nada dasar hingga lima kali. Oleh karena itu, anaknya mengatakan agar papanya tidak menyanyi lagi. Jadi, pak Welyar berkata kepadanya: "Sudahlah... karunia tiap orang memang beda-beda..."
Dasar Penyembahan yang benar ada 3, yaitu: KASIH, IMAN, dan KEKUDUSAN.

Dasar Penyembahan ke-1: KASIH

Proskuneo berasal dari kata pros (artinya: kedekatan), dan kuon (artinya: anjing). Jadi kalau digabungkan, maka menjadi: “like a dog licking his master’s hand” / Seperti anjing menjilat tangan tuannya. Inilah gambaran ketika kita menyembah Tuhan, yaitu seperti anjing menjilat tuannya.

Pdt.Welyar Kauntu merupakan orang Manado yang sayang anjing (bukan suka anjing). Mereka memelihara anjing besar labrador dan golden retriever karena menurut isterinya anjing kecil bisa mati ditabrak mobil. Setiap kali melihat tuannya dari dalam kandang, anjing-anjing tersebut menatap dengan penuh harap. Pak Welyar pun membuka pintu kandang mereka. Begitu pintu terbuka anjing-anjing tersebut langsung lapor satu per satu alias mendekati tuannya. Lalu kemanapun tuannya pergi akan diikutinya.

Menyembah Tuhan Sepenuh Hati
Ketika diajak pak Welyar berjalan-jalan di luar, anjing tersebut merasa seperti anjing terhebat di dunia karena bisa berjalan di samping tuannya. Bila melihat tuannya akan pergi, mereka terlihat sedih. Bagi anjing, tuannya adalah segalanya... seolah-olah tiada tujuan lain di dalam hidupnya selain mengasihi tuannya. Inilah penyembahan yang sejati (Proskuneo).
Lukas 1:17  “dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Marilah kita mengasihi Tuhan karena kita adalah anak-Nya. Kasih pasti berbalas dengan kasih. Semakin kita mengasihi Tuhan, Dia pun akan semakin mengasihi kita. Agar bisa senantiasa menyembah Tuhan, ingatlah kasih mula-mula. Jangan hanya bersemangat menyembah Tuhan saat mengalami kasih mula-mula tetapi hidupkanlah kasih itu setiap saat selama hidup kita seperti yang tertuang di dalam lagu 'Manis Kau Dengar'.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.