Monday, March 2, 2015

Menunda Taat kepada Tuhan adalah Pemberontakan (IIIb)

Menunda Taat kepada Tuhan adalah Pemberontakan (IIIa)

Dari: Judy Koesmanto (ibadah ke-4 Minggu, 1 Maret 2015)

Menunda Taat mengakibatkan Tidak Awas terhadap Firman Tuhan – bagian 2

Lalu ko Judy bertanya kepada isterinya: “Apa ada mie instan di rumah?” dan ternyata ada lalu isterinya bertanya: “Kenapa?” Ko Judy pun menjelaskan bahwa uangnya hanya tersisa Rp50.000,- karena perlu mengisi bensin pula.

Anak ko Judy senang sekali bisa makan mie instan pada malam itu karena di rumahnya ada aturan makan mie instan sebulan sekali. Sebenarnya minggu lalu sudah makan mie instan dan malam itu makan mie instan lagi sehingga anaknya berkata: “Terima kasih pa, papa baik.”

Ko Judy berkata dalam hati: “Ya, kamu tidak tahu uang papa hanya tersisa Rp50.000,-”
Beberapa hari kemudian ada seorang jemaat (yang pernah dicarikan pekerjaan) mendatanginya dan berkata: “Aku sudah menabung dan berencana membeli sesuatu dari tabunganku ini tetapi Tuhan memintaku memberikan tabungan ini kepada ko Judy.”

Ko Judy tidak mau menerimanya dan mengembalikan amplop tersebut: “Kamu pakai saja.”
Kata jemaat tersebut: “Nggak ko. Ini buat ko Judy. Sebenarnya aku juga nggak mau ngasih ko Judy tetapi Tuhan yang memintanya jadi tolong diterima.”

Isteri ko Judy meminta uang itu diterima dulu dan nanti ditanyakan kepada Tuhan karena nggak enak kalau menolak jemaat walaupun sebenarnya ko Judy kesal juga karena jemaatnya dengan jujur mengakui bahwa sebenarnya dia pun nggak ikhlas memberi tetapi berusaha taat kepada Tuhan... hehehe...

Akhirnya amplop tersebut diterimanya dan tidak langsung dibuka. Ko Judy dan isterinya berdoa meminta petunjuk Tuhan tetapi ko Judy sudah tidak bisa mendengar suara Tuhan karena beda tipis antara kebutuhan dan suara Tuhan. Jadi, ketika selesai berdoa dia bertanya kepada isterinya: “Apa yang kamu dapat?”

Isterinya mengatakan bahwa uang itu memang buat mereka dari Tuhan dan ko Judy mengikuti iman isterinya. Lantas amplop segera dibuka dan ternyata berisi Rp 5juta. Dengan uang itu ko Judy bisa membayar semua kebutuhannya dan sejak hari itu dia terus menerus memperoleh berkat sehingga juga bisa merenovasi rumah hingga selesai tanpa berhutang.
Jemaat yang memberinya Rp 5 juta juga diberkati. Dia menelepon ko Judy dan bercerita: “Ko, karena aku memberimu Rp 5 juta, aku dapat rumah.”

Ko Judy: “Kok bisa?”

Taat kepada Tuhan Mendatangkan Berkat
Jemaat: “Ceritanya ada temanku yang sangat kaya (dari luar kota) tiba-tiba datang ke Surabaya dan minta dicarikan sebuah rumah lalu aku mencarikannya. Setelah melihat rumah yang kucarikan untuknya, dia menyukainya sehingga segera membayarnya secara kontan. Tak lama kemudian dia datang lagi ke Surabaya bersama isterinya dan menunjukkan rumah tersebut. Namun, isterinya tidak menyukai rumah itu dan marah-marah terus karena hal itu. Maka, temanku itu menanyakan apa aku sudah punya rumah dan kujawab belum. Lantas temanku mengatakan agar aku mengambil saja rumah itu dengan cuma-cuma.”

Ko Judy: “Kok enak? Apa kamu punya teman yang bertengkar lagi? Hehehe....”

TUHAN TAK PERNAH GAGAL
Engkau yang lebih tahu Cara untuk membuka jalanku. Engkau yang lebih mengerti Cara untuk menolong hidupku.
Reff: Kupercaya Kau Tuhan yang tak pernah gagal Menjadikanku lebih dari pemenang. Kupercaya Kau Tuhan yang tak pernah lalai Menepati janji-janji-Mu.
(http://youtu.be/n-OyYFfIU1o)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.