Monday, March 2, 2015

Menunda Taat kepada Tuhan adalah Pemberontakan (IIIa)

Menunda Taat kepada Tuhan adalah Pemberontakan (II)

Dari: Judy Koesmanto (ibadah ke-4 Minggu, 1 Maret 2015)

Menunda Taat mengakibatkan Tidak Awas terhadap Firman Tuhan – bagian 1

Hal ini bisa mengakibatkan seseorang mengikuti Tuhan hanya berdasarkan untung rugi padahal Tuhan sudah mengasihi kita dengan kasih yang tak terbatas.

Cerita I:
Saat ko Judy kembali ke Surabaya dia membeli sebuah rumah dengan seluruh tabungan yang telah dikumpulkannya. Namun, rumah tersebut masih perlu diperbaiki karena tergolong rumah lama/ rumah bekas lalu dia meminta temannya untuk menghitung biaya perbaikan rumah tersebut. Setelah dihitung-hitung:
Kata ko Judy kepada jemaat: “Tidak apa yach sebut angka karena kejadiannya sudah lama... Rp 30 juta. Untuk orang yang punya uang, tentu itu nilai yang kecil. Sedangkan, uang saya sudah habis untuk membeli rumah sehingga itu mahal.”
Ko Judy dan temannya pun berbincang ringan:
Ko Judy              : “Hah! Kamu nggak salah? Kok mahal?”
Temannya            : “Masa nggak punya iman?”
Ko Judy              : “Masa pendeta nggak punya iman. Saya ‘kan selalu mengajarkan tentang iman. Ok, Bangun... Bangun... Bangun aja... tapi kamu hitung yang benar ya.”
Temannya           : “Rumah ini akan lebih bagus bila ditambahi ini dan itu.”
Ko Judy             : “Iya... tambahi aja dan hitung semuanya.”
Temannya           : “Total Rp 105 juta.”
Ko Judy              : “Hah!”
Temannya           : “Masa nggak punya iman?”
Ko Judy              : “Pendeta dibilang tidak punya iman... sakitnya tuh di sini (sambil menunjuk dadanya). Ya udah, bangun saja... Bangun. ^.^...Beginilah kalau pendetanya pemarah... hahaha...”
Temannya            : “Uangnya darimana?”
Ko Judy               : “Nanti pasti ada.”

Tak lama kemudian ko Judy bermimpi meminta pembantunya menguras bak mandi lalu dia ceritakan kepada isterinya tetapi mereka tidak memahami maksud mimpi tersebut dan melupakannya. “Mimpi kok nggak keren... kok nguras bak mandi... nggak internasional... hahaha”

Lalu suatu hari ada seseorang yang membutuhkan bantuan untuk biaya sekolah anaknya. Ko Judy mengecek tabungannya waktu itu hanya tersisa Rp 3 juta dan saat itulah dia seperti mendengar suara Roh Kudus berkata: “Waktunya dikuras... ras... ras...” Lantas dia menceritakan makna mimpi nguras bak mandi kepada isterinya lalu dia bertanya: “Kita bantu berapa?”

Dengan berani isterinya berkata: “Bantu Rp 2 juta saja.” Ko Judy pun menuruti keinginan isterinya. Dia segera ke ATM untuk mentransfer uang sejumlah Rp 2juta sambil berharap salah pin. Namun, dia menekan pin ATM dengan benar dan tabungannya langsung tersisa Rp 1 juta dan saat itu hatinya pun terasa ikut ditransfer...

Jemaat: “hahaha...”
Ko Judy: “Ini cerita sedih lho... kok kalian malah tertawa.”
Jemaat: “hahaha...”

Berbahagialah yang Berdukacita karena akan Dihibur
Tak lama berselang isterinya buru-buru menelepon: “Sudah kamu transfer?” Ko Judy menjawab “Sudah” lalu isterinya berkata “Aduh”. Maka, ko Judy bertanya: “Kenapa?” Isterinya pun menjelaskan bahwa dia lupa harus membayar sekolah anaknya Rp750.000,-
Oleh karena itu, ko Judy kembali menjalankan mobilnya untuk mengambil Rp750.000,- di ATM lalu dia melihat kedipan mobilnya pertanda harus isi bensin. Dia pun hanya menyisahkan Rp50.000,- di tabungannya.

Jemaat: “hahaha...”
Ko Judy: “Wah, saya gagal membawakan cerita sedih. Kalian kok tertawa di atas penderitaan orang lain.”
Jemaat: “hahaha...”

Jemaat ‘kan mengetahui bahwa kejadian tersebut sudah lama berlalu. Selain itu, ko Judy memang cukup ahli membawakan kisah sedih dengan cara yang kocak. Bahkan, dia pernah mengocok perutku pada saat membawakan khotbah tentang Yusuf (Matius 1:18-25) padahal saat itu awalnya aku enggan tersenyum.... huahahaha...

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. (Matius 5:4)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.