Monday, March 2, 2015

Menunda Taat kepada Tuhan adalah Pemberontakan (IV)

Menunda Taat kepada Tuhan adalah Pemberontakan (IIIb)

Dari: Judy Koesmanto (ibadah ke-4 Minggu, 1 Maret 2015)

Taat Dulu Baru Mengerti

"Mungkin kita tidak memahami maksud Tuhan sekarang, namun jauh lebih baik mentaati Tuhan dulu dan baru mengerti alasannya nanti. Kita tidak bebas membantah-Nya hanya karena belum paham rencana-Nya. Kita harus mempercayai-Nya jika hendak taat kepada-Nya." (Philip Mantofa)

Hmmm... cerita ko Judy tersebut membuatku teringat kepada cerita bu Hesti (seorang isteri pendeta) setahun lalu. Kala itu saat persekutuan doa di kantor bu Hesti bercerita bahwa Tuhan memintanya ke Jakarta. Lantas dia mengajak suaminya tetapi suaminya tidak mau menemaninya ke Jakarta: “Kamu pergi saja sendiri karena Tuhan tidak memintaku ke sana.” Maka, bu Hesti pergi sendiri ke Jakarta dengan naik bus yang paling murah.

Setiba di Jakarta bu Hesti kebingungan karena tak mengetahui apa yang harus dilakukan dan kemana. Tiba-tiba ada jemaat meneleponnya: “Bu Hesti ada dimana?” Dia pun mengatakan bahwa dia ada di sebuah terminal di Jakarta. Lantas jemaat itu berkata: “Kebetulan sekali bu... saya butuh orang untuk memimpin persekutuan doa yang akan saya adakan nanti malam di rumah saya. Apa bu Hesti bisa datang? Akan saya jemput.” Dengan senang hati bu Hesti menerima tawaran tersebut.

Pada saat persekutuan doa berlangsung jemaatnya (tuan rumah) kedatangan seorang tamu wanita non Kristen yang merupakan tetangganya. Tetangganya datang membawakan makanan untuk tuan rumah dan dia tidak menyangka bahwa di rumah itu sedang ada acara. Lantas karena sungkan dia pun ikut menyimak semua firman yang bu Hesti sampaikan.

Selesai acara wanita tersebut mengajak bu Hesti berbincang-bincang di pinggir kolam renang hingga subuh lalu minta dibaptis. Lalu wanita tersebut berkata: “sewaktu di dalam lift saya mendengar suara Tuhan Yesus-nya orang Kristen dan suara itu memintaku memberikan sesuatu untuk ibu. (sambil menyodorkan amplop dan bu Hesti menerimanya)”

Cari Dulu Kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya
Beberapa hari kemudian ketika bu Hesti akan pulang ke Surabaya, wanita itu meneleponnya kembali dan minta nomer rekening bu Hesti karena katanya Tuhan Yesus memintanya memberikan sedikit uang kepada bu Hesti. Lantas bu Hesti memberikan nomer rekeningnya dan tak lama kemudian wanita itu mengatakan bahwa uangnya telah ditransfer.

Bu Hesti segera ke ATM untuk mengecek saldonya dan dia terkejut. Karena tak percaya dengan apa yang dilihatnya, dia memasukkan dan mengeluarkan ATM hingga tiga kali sambil berulang kali menghitung digit angka yang muncul di layar ATM. Ternyata dia diberi uang yang sangat banyak hingga mampu membeli mobil.

DIA RAJA oleh True Worshippers
(http://youtu.be/0uIeJPQRmG0)
Bersyukurlah kepada-Nya, Bawalah pujian bagi-Nya.
Kar'na Dia Raja, Dia yang perkasa
Tuhanlah kekuatanku, Mazmur dan kes'lamatanku
Dia penolongku Yang b'ri hidupku
Kau yang berjaya, S'luruh semesta Sujud menyembah
Reff:
Agunglah kebangkitan-Mu. Mujizat telah terjadi.
Junjung kasih anug'rah-Mu. Kekal, teguh dan mulia.
Masyurlah perbuatan-Mu. Kau penyelamat hidupku.
Kasih-Mu tiada tara. Bertahta Kau Tuhan Rajaku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.