Kuyakin Saat Kau Berfirman
Suatu hari aku bermimpi dan di dalam mimpi tersebut kulihat diriku sedang
duduk bertiga dengan mantan bosku di meja kayu panjang. Di dalam mimpi kulihat
diriku sedang memarahi mereka karena tidak memberikan gajiku lalu mereka pun
tersenyum malu dan berjanji akan membayarku.
Ketika tersadar dari mimpi kuhanya tersenyum karena pada kenyataannya aku
tidak berani memarahi mereka meskipun aku benar. Namun, mimpi tersebut kuyakini
sebagai pertanda dari Tuhan bahwa mereka akan segera membayar gajiku.
Tak lama berselang tiba-tiba seorang temanku bercerita bahwa sekarang mantan bosku mulai aneh dan memintanya untuk mencetak semua email yang masuk untuk diserahkan
kepadanya. AHA... rupanya Tuhan mau aku kirim email kepada mantan bosku lalu aku
perlu meminta bantuan temanku untuk mencetak dan menyerahkannya kepada mantan
bosku.
Namun, setelah kupikir dan kupikir... kirim email pun tetap menakutkan
karena mantan bosku masih satu gereja denganku. Bagaimana kalau bertemu mereka
di gereja setelah kukirim email tersebut? Bila email teguranku disambut
positif, tentu baik bagi semuanya. Namun, bagaimana bila aku dimaki-maki di
gereja karena mereka tidak menyukai email teguranku?
Philip Mantofa: “Hidup bagi Tuhan di dunia ini nampaknya penuh resiko. Tapi sebenarnya orang fasiklah yang dalam bahaya - satu kesalahan saja dapat menghancurkan mereka.”
Aku ‘kan mantan karyawan mereka dan kekristenanku juga belum selama mereka.
Aku pun jauh lebih muda daripada mereka. Mana pantas menegur mereka? Hamba
Tuhan yang mereka percayai pun selalu menyampaikan berkat-berkat Tuhan yang
akan mereka terima dan bukan teguran.
Lalu aku berkata di dalam hatiku: “Aduh,
aku SMS saja dech untuk menanyakan gajiku secara baik-baik. Seandainya SMSku dijawab meskipun hanya
dijawab dengan janji-janji palsu, aku tidak akan mengirimkan email teguran.
Namun, seandainya SMSku tidak dijawab dan gajiku tetap tidak ditransfer hingga
malam tiba, aku akan kirimkan email teguran kepada mereka.”
Tik..tik..tik..tik.. waktu pun berlalu dengan cepat dan kegelapan mulai
menyelimuti bumi. Tuhan pun berfirman: “Bangkitlah, menjadi
teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.” (Yesaya 60 : 1)
Lirik Lagu 'Bagi Tuhan Tak Ada yang Mustahil'
(http://youtu.be/ngSNcjSeg_c)
Ku Yakin Saat Kau
Berfirman. Ku Menang Saat Kau Bertindak. Hidupku Hanya Ditentukan Oleh
Perkataan-Mu.
Ku Aman Kar’na Kau Menjaga. Ku Kuat Kar’na Kau Menopang. Hidupku
Hanya Ditentukan Oleh Kuasa-Mu.
Bagi Tuhan Tak Ada
Yang Mustahil. Bagi Tuhan Tak Ada Yang Tak Mungkin. Mujizat-Nya Disediakan
Bagiku. Ku Diangkat Dan Dipulihkan-Nya.
0 komentar:
Post a Comment