Penyertaan Raja Mulia
Kura-kura melanjutkan
jeritan hatinya: "Oh Bapa,
kalau bukan karena diri-Mu yang memimpin dan menyertaiku, aku pasti sudah kabur
dari sini Bapa. Huff...tampaknya aku tak sanggup bertahan di sini Bapa. Kau
pasti sudah mendengar dan melihat bahwa tempat ini gersang tanpa kasih,
masing-masing pihak mementingkan diri sendiri, saling mencari kekurangan dan
menjelekkan pihak lain. Bahkan, gerutuan dan omelan tak dapat dihindari. Aku
'kan takut Bapa... Semakin lama aku di sini bisa-bisa aku menjadi seperti
mereka. Menangani keadaan semacam ini bukanlah keahlianku Bapa."
Jawab Raja Mulia: "Bersabarlah, beberapa hari lagi kau
akan terbebas dari harimau. Bukankah dia hanya di gurun hingga 4 Oktober 2014.
Tenanglah, Aku ada di sampingmu. Setelah harimau pergi kamu akan merasa lebih
nyaman daripada sekarang: 20% tak nyaman dan 80% nyaman. Ok?"
Jawab kura-kura: "O... Sebenarnya sich aku mau
90%-100% nyaman ^.^ tetapi okelah kalau begitu. Tampaknya masih bisa
kutanggung."
"Saat ini yang dibutuhkan hanya kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang lebih sering melihat ke atas, lapisan tekat yang seribu kali lebih kuat dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa..." (film 5 CM)
Kura-kura pun kembali teringat pada
kata-kata Raja Mulia yang diterimanya pada Sabtu, 20 September 2014: "Sesungguhnya,
semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena
noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada dan akan binasa"
(Yesaya 41:11).
Lalu saat itu pun kura-kura diteguhkan dengan lagu 'Allahku yang Setia' (http://youtu.be/gob15F8qN9E):
Lalu saat itu pun kura-kura diteguhkan dengan lagu 'Allahku yang Setia' (http://youtu.be/gob15F8qN9E):
Sekalipun kuberjalan lewat lembah kelam, Namun tangan-Mu selalu menopang hidupku. Saat ku dalam ketakutan Kau hadir di
sisiku. Kau berkata: "Jangan takut", Kau b'ri kemenangan
Reff: Kaulah
Tuhan yang berjanji tak sekalipun Kau ingkari. Kesetiaan-Mu
sungguh terbukti di sepanjang hidupku. 'Tuk
s`lamanya ku 'kan setia melayani mengasihi-Mu. Tiada
Tuhan seperti-Mu Yesus, Kau Allahku yang setia.
Lagu tersebut dinyanyikan
oleh Sukirno Tarjadi saat
berkhotbah pada Minggu, 21 September 2014 tentang tujuan penderitaan,
yakni agar kita semakin dekat dengan Tuhan dan dapat menghibur orang lain yang
mengalami penderitaan serupa.
Hahaha... dulu mau langsung kabur tapi ternyata bisa bertahan juga nich.
ReplyDeleteTapi... siapa sangka bahwa singa lebih parah daripada harimau.
Oh... bisa-bisanya dulu dia berlagak seperti kucing yang malang tapi sebenarnya singa yang garang.
Kata-kata ko Philip ini emang benar: "Menjadi takut tidak menolong, tapi menjadi siap sangat membantu. Hadapi rasa takutmu dan persiapkan diri untuk tugas apapun di depan.” (seri 2)
Hehehe... Sesuatu yang dulunya menakutkan, kini tak lagi menakutkan karena penyertaan-Nya benar-benar sempurna. Tiap kali ada yang marah-marah, Raja Mulia selalu memberikan asupan rohani...^.^