Friday, July 25, 2014

Hari Ke-29: Pelayanan Bukan Pilihan

Renungan Hari Ke-29 dari buku 'Purpose Driven Life' ~ Rick Warren (Untuk Apa Aku Ada di Dunia Ini)
"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10) 
Apakah yang menghalangi aku menerima panggilan Tuhan untuk melayani-Nya?

Apa yang Akan Terjadi Padaku?

Saat ke gereja beberapa malam lalu pendeta mengatakan bahwa Yesus ingin memakai diri kita untuk melanjutkan karya-Nya di dunia. Tuhan ingin memakai kita dengan segala keunikan dan hobi yang kita miliki, dan seterusnya, dan seterusnya...

Tiba-tiba di sela-sela khotbahnya pendeta mengajukan pertanyaan: "Siapa yang mau dipakai oleh Yesus? Tolong angkat tangannya!" Maka, segelintir orang termasuk titiku segera mengangkat tangannya. Namun, aku enggan melakukannya.

Lalu pendeta itu mengatakan beberapa patah kata untuk mengingatkan jemaat akan besarnya kasih dan pengorbanan Yesus bagi kita. Lantas dia kembali bertanya: "Siapa yang mau dipakai oleh Yesus? Tolong angkat tangannya!"

Sepersekian detik berikutnya ketika mataku tertuju pada tangan kananku, aku terperanjat dan berteriak dalam hati: "HAH!... Kenapa aku ikut mengangkat tangan? Aku 'kan belum sempat berpikir. Aku juga belum siap. Aduh, gimana nich? Kalau Tuhan sudah melihatku angkat tangan, mana bisa kuingkari bagai menjilat ludah sendiri?"

Lalu tanpa mengetahui kekhawatiranku, dengan senangnya pendeta itu berkata: "Nah, sekarang tambah banyak yang mengangkat tangan." Kemudian dia melanjutkan khotbahnya dengan senyum tersungging di bibirnya.

Pelayanan Bukan Pilihan Jadi Hadapi dengan Senyuman
Maka gerutuku: "Aduh pak pendeta, kenapa kau harus bertanya dua kali? Seandainya kau hanya bertanya satu kali, aku 'kan tidak sampai ikut mengangkat tangan. ................ Ya udah dech, apa boleh buat? Nasi sudah menjadi bubur. Makan bubur juga enak kok, apalagi buburnya Qua-Li... hehehe... Tapi, apa yang akan terjadi padaku?"

"Jangan khawatir, kamu akan baik-baik saja," bisik Roh Kudus dari dalam hatiku."

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timotius 1:7)

Lirik Lagu ‘El Shaddai’
(http://youtu.be/z3-533nxz6I)
Tak Usah Ku Takut, Allah Menjagaku. Tak Usah Ku Bimbang, Yesus P'liharaku. Tak Usah Ku Susah, Roh Kudus Hiburku. Tak Usah Ku Cemas, Dia Memberkatiku.
El Shaddai, El Shaddai, Allah Maha Kuasa. Dia Besar, Dia Besar, El Shaddai Mulia. El Shaddai, El Shaddai, Allah Maha Kuasa. Berkat-Nya Berlimpah, El Shaddai.

Nama EL SHADDAI berarti Tuhan yang Mahakuasa. Nama itu merupakan gabungan dari nama EL yang merupakan kependekan dari ELOHIM yang berarti Tuhan Pencipta yang Perkasa. Kemudian, SHADDAI berarti Mahakuasa. Pengertian nama Tuhan yang Mahakuasa itu terlihat seperti pada Kejadian 17:1 (“Akulah Allah yang Mahakuasa [EL SHADDAI] , hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela”).

1 comment:

  1. Catatan:
    Ternyata pendeta waktu itu bernama Jusuf Soetanto.

    ReplyDelete

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.