Renungan Hari Ke-28 dari buku 'Purpose Driven Life' ~ Rick Warren (Untuk Apa Aku Ada di Dunia Ini)
"Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus." (Filipi 1:6)
Di bidang pertumbuhan rohaniku yang manakah, aku lebih memerlukan kesabaran dan ketekunan?
Mengapa Tak Bisa Dihindari?
Melankolis yang sempurna mengeluh: "Mengapa
sanguin tak bisa rapi? Mengapa koleris tak mau mengerti perasaan orang lain?
Mengapa flekmatis terkesan acuh tak acuh?"
Sanguin yang ceria mengeluh: "Mengapa
melankolis mudah tersinggung? Mengapa koleris kerja melulu? Mengapa flekmatis
kurang ekspresif?"
Flekmatis yang damai mengeluh: "Mengapa
koleris amat keras dan tak pernah mau mengalah? Mengapa sanguin suka iseng?
Mengapa melankolis tak bisa sedikit memaklumi kesalahan orang lain?"
Koleris yang kuat mengeluh: "Mengapa
flekmatis yang damai tidak bisa tegas? Mengapa sanguin cenderung santai dalam
segala sesuatu? Mengapa melankolis cengeng?"
Pikiran mengeluh: "Mengapa kita
selalu dikelilingi oleh beberapa orang yang tidak cocok dengan kita? Mengapa
kita selalu dikelilingi oleh beberapa orang yang menjengkelkan?"
Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!" (Galatia 5:14)
"Kasih belum teruji hingga kita
bertemu dengan kaum yang berbeda dengan diri kita. Mengasihi mereka yang sama
dengan kita bukanlah kasih, tapi tradisi. Mengasihi mereka yang beda, itulah
kasih Allah." (Philip Mantofa)
Pikiran bertanya: "Masuk
Akal?"
Hati berujar: "Katakan 'Masuk
Akal' sambil menepok jidat diri sendiri." (ala Tung Desem Waringin) ^.^
Lirik Lagu 'Yesus KAU Dahsyat'
(http://youtu.be/rmgdXOhhkz0)
Yesus KAU dahsyat, KAU
sungguh hebat, hanya kepada-Mu saja 'ku ingin lebih dekat, 'ku diberkati, kau
diberkati, kita diberkati 'tuk memberkati lagi.
Yesus KAU dahsyat, KAU
sungguh hebat, KAU b'ri kuasa 'tuk bebaskan yang terikat, 'ku dis'lamatkan, kau
di'slamatkan, mari b'ritakannya kepada semua orang.
Yo ayo kita semua menuai di akhir zaman, yo ayo banyaklah jiwa menanti
uluran tangan.
0 komentar:
Post a Comment