Catatan Ibadah ke-1 Minggu 19 Oktober 2025
Matius 9:16 (TB) Tidak
seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua,
karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin
besarlah koyaknya.
Penjahit pasti paham hal ini. Jika kain
baru ditambalkan pada kain tua, kain tua akan makin koyak dan kain baru juga
akan koyak. Mama pak Jose merupakan penjahit. Pak Jose pernah membantu mamanya
memotong pola pada kain koran. Jika koran rusak, tidak masalah, tetapi jika
memotong kain dan rusak, harganya mahal. Jika memotong pola dengan baik,
niscaya hasil akhirnya juga baik.
Matius 9:17 (TB) Begitu
pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena
jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong
itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru
pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."
Tuhan akan melakukan hal yang luar biasa
hingga melampaui pikiran kita. Tuhan ingin memberikan hidup baru, pekerjaan
baru, mobil baru, rumah baru, tetapi suami atau istrinya tetap lama ya... Agar
Tuhan bisa memberikan hidup yang baru, kita juga harus memiliki pikiran baru.
Dulu pak Ahok sudah membangun rumah susun
yang baik untuk memindahkan orang-orang yang tinggal di kolong jembatan. Rumah
itu sudah dilengkapi tempat tidur baru, lemari baru, dan perabot baru lainnya. Beberapa
saat kemudian wartawan ke sana untuk melihat keadaan mereka. Ternyata situasi
kolong jembatan justru berpindah ke sana karena sekalipun orang-orang itu
menempati rumah baru, pikiran mereka belum diperbarui.
Semula pak Jose mengelola gereja dengan 40 orang jemaat dan biaya sewa Rp400.000 per minggu. Sebagai gembala, tentu saja dia was-was jika tidak bisa membayar sewa karena jemaatnya juga bukan orang kaya. Pak Jose juga tidak mau mengedarkan kantong sumbangan kepada jemaat karena dia yakin jika Tuhan yang memintanya, tentu Tuhan yang sediakan. Dia ingin mempunyai jemaat yang dewasa dalam mencintai Tuhan.
Jadi, dia dan gembala lain hanya berdoa
agar uangnya cukup untuk membayar sewa. Jika tidak cukup, salah satu harus
tinggal di sana sebagai jaminan atau ginjalnya yang dijadikan jaminan.
Beginilah mereka bercanda. Lalu gedung yang disewa untuk gereja tersebut
mengalami kerusakan parah ketika kedubes Australia dibom. Sejak hari itu
gerejanya seperti gereja gipsi yang berpindah-pindah tempat.
Beberapa waktu kemudian Tuhan mempercayakan
pengelolaan sewa gedung gereja sekitar Rp500 juta per bulan dengan luas sekitar
4000 m2. Ketika tanda tangan kontrak, dia pun berusaha menenangkan
tangannya agar tidak gemetar karena pihak Pakuwon pun telah memberitahunya
bahwa sewanya mahal. Kemudian dari 4000 m2, pak Jose diminta
mengelola gedung gereja dengan luas sekitar 14 ribu m2. Tentu saja
harga sewanya jauh lebih mahal. Tuhan selalu memberikan tanggung jawab yang
terasa melebihi kemampuan kita.
Nah, ketika Tuhan memberikan tanggung jawab
lebih besar, tentu saja harus ada perubahan pola pikir karena makin ke atas
tekanannya makin besar, seperti pesawat. Jika mengelola gedung besar dengan
pola pikir saat gedung kecil, tentu saja akan ada banyak kesulitan.
Jadi, sebenarnya tidak sulit bagi Tuhan
untuk memberkati kita. Namun, sulit bagi kita untuk mengubah diri sendiri
agar siap menampung berkat tersebut. Mungkin saat ini Anda belum memperoleh
berkat yang Anda harapkan karena Tuhan melihat bahwa Anda belum siap.







0 komentar:
Post a Comment