Tempat yang Ideal
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 7 Sept 2025
Ketika Naomi melihat hasil pungutan Rut,
dia langsung bertanya, "Dimana kamu memungut?" Secara kasarnya dia
bertanya, "Dimana kamu mencuri?" Orang lain mungkin hanya memungut 1
karung, tetapi dia memungut hingga 2 karung. Ketika mengetahui bahwa Rut
memungut di tempat Boas, mungkin Naomi langsung sadar bahwa ini bukan
kebetulan, tetapi rencana Tuhan. Jadi, dia langsung mengambil tindakan. Singkat
cerita, Boas menikahi Rut.
Lalu dari Rut lahirlah Obed. Anak Boas dan
Rut secara hukum di sana juga merupakan anaknya Naomi. Obed memperanakkan Isai,
ayah Daud. Daud memperanakkan Salomo. Dari Salomo muncullah raja-raja yang baik
dan buruk dan akhirnya ribuan tahun kemudian lahirlah Yesus dari Yusuf dan
Maria. Jika Rut mengetahui akhir ceritanya, tidak sulit untuk tetap setia
kepada keluarganya. Namun, Rut tidak mengetahuinya. Inilah iman.
Jadi, keadaan Ideal terjadi ketika:
1. Tidak hidup dalam drama, tetapi bertindak. Naomi
mungkin drama dengan berkeluh kesah tentang hidupnya yang pahit, tetapi Rut
bertindak dengan bekerja.
2. Berdoa agar situasi ideal, tetapi tetapkan batasan waktu.
3. Mengharapkannya, bukan menjadikannya berhala. Jangan membandingkan
situasi masa kini dengan kesuksesan masa lalu.
4. Maju sambil bersyukur atas hal-hal kecil. Sekalipun hanya mendapatkan
orderan kecil, syukuri.
5. Tidak menghindar, tetapi hadapi dan menang.
Ketika pak Sam ke India, dia diberitahu
pastor di sana bahwa tetangganya merupakan seorang biarawati Katolik yang akan
pensiun dan mau kembali ke Italia. Setiap hari biarawati itu melihat jumlah
anak yang diberi makan dan dimbimbing oleh pastor tersebut makin bertambah.
Lantas biarawati itu berkata, "Tuhan mengatakan bahwa saya harus menjual
rumah saya ini hanya kepada pastor."
Harga properti di India sangat mahal. Jadi, pak Sam meminta pastor itu untuk bernegosiasi dengan
biarawati itu, "Bagaimana jika saya beli sekarang, tetapi dibayar tiap
bulan selama enam tahun tanpa bunga? Sertifikat rumahnya titipkan notaris." Pastor itu
berkata, "Mustahil". Notaris dan teman-teman hukum pastor itu juga
berkata, "Mustahil." Namun, pak Sam tetap mendesak pastor itu untuk
menanyakannya.
Pak Sam tidak mau bertanya sendiri ke
biarawati karena gedung itu akan dipakai oleh pastor itu dan dia harus berlatih
untuk menanyakan hal itu ketika pak Sam sudah pulang. Karena menuruti
permintaan pak Sam, dia pun menanyakan hal tersebut. Biarawati bertanya,
"Apa filosofinya sehingga minta dibayar selama enam tahun?"
Pastor itu bertanya kepada pak Sam lalu
dijawab, "Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya dengan cara
mencicil selama 6 hari. Lalu Dia beristirahat pada hari ketujuh. Mengapa kita
juga tidak boleh membeli dengan cara mencicil selama 6 tahun?" Pastor itu
sepakat dengan perkataan pak Sam lalu menyampaikannya ke biarawati tersebut.
Singkat cerita, mereka baru membayar satu kali, tetapi sudah boleh menjebol
atau merenovasi rumah itu.
JADIKANKU RUMAH DOA-MU
‘ku bawa hidupku s’karang ke
tempat kudus-Mu Tuhan. Di mezbah-Mu ‘kuserahkan seluruh hidupku. Penuhi
hatiku s’karang dengan urapan yang baru agar aku lebih lagi, mendengar
suara-Mu. Jadikan aku, Tuhan rumah doa-Mu agar semua suku bangsa datang
menyembah-Mu.







0 komentar:
Post a Comment