Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Mei 2025
Siapa suka cerita panjang? Ada orang yang
menyukai cerita kungfu atau komik yang panjang hingga ceritanya tidak selesai
sampai sekarang. Namun, ada cerita lain yang juga panjang, yaitu cerita tentang
Yesus Kristus.
Ibrani 8:10 (TB)
"Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah
waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku
dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan
menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Tuhan ingin membuat perjanjian dengan kaum
Israel. Secara rohani, kaum Israel adalah kita. Perjanjian ini menunjukkan
komitmen Tuhan untuk menjadikan kita sebagai umat-Nya. Komitmen ini mencakup
perlindungan, kesetiaan, keselamatan lewat penebusan, identitas dan jati diri
kita. Komitmen ini menyatakan bahwa Tuhan ingin menjadikan kita sebagai
keluarga-Nya.
Lukas 2:41-42 (TB)
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika
Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang
lazim pada hari raya itu.
Lukas 2:40 (TB) Anak
itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada
pada-Nya.
Saat ini pemerintah sedang berusaha
menghapuskan sistem outsourcing karyawan. Seringkali orang tua juga
menyerahkan pendidikan rohani anak kepada gereja. Mereka outsource ke
gereja. Padahal, orang tua yang harus bertanggung jawab atas hal itu.
Jangan pula menyerahkan pendidikan rohani
anak ke Youtube, Tiktok, Instagram, atau Facebook. Pastikan menjalin hubungan
yang baik dengan setiap anggota keluarga. Suami istri saling mengasihi. Anak
dan orang tua pun saling mengasihi.
Siapa yang mau datang ke rumah dan tidak
menemukan siapa pun di dalamnya? Di rumah makan sendiri dan tidak ada yang bisa
diajak bicara sehingga menganggap rumahnya sebagai tempat kos. Pasti tidak ada
yang mau seperti ini.
Iblis ingin menghancurkan keluarga-keluarga
lewat berbagai kesulitan. Untuk menghadapinya, setiap keluarga harus beribadah
bersama-sama. Jangan hanya beribadah sendiri-sendiri. Satu keluarga harus
menyembah Tuhan bersama-sama.
KELUARGA ALLAH
Kami datang di hadirat-Mu menikmati kasih-Mu, membawa seisi rumahku sujud menyembah-Mu.
Ini keluargaku, Tuhan. Berkati dan lindungi semua. Jagaiku dan seisi
rumahku. Sampai akhir hidupku, Tuhan kumau setia melayani-Mu. Kubahagia jadi
keluarga Allah.
0 komentar:
Post a Comment