Sunday, October 27, 2024

Kasih Berlebihan

Iman Mengalahkan Dunia
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 27 Okt 2024

Ms Bete, "Bolehkah Mr Licik ditangani oleh aturan yang berlaku di kota ini?"

Mr Excuse, "Kita harus menangani pelanggarannya satu per satu dan jangan langsung sekaligus karena otaknya terbatas. Kita harus menggunakan kasih, bukan hukum Taurat."

Ms Bete, "Aturan kota ini sudah dibuat dengan mempertimbangkan kasih dan hak asasi manusia. Kenapa hanya dia yang bebas berbuat seenaknya? Apa dia bagian dari keluargamu?"

Mr Excuse, "Kalau ibumu mencuri, apakah kamu akan memprosesnya secara hukum? Pasti tidak karena ada rasa kasih. Demikian pula seharusnya terhadap Mr Licik."

Ms Bete, " Ini nepotisme. Akui saja bahwa kamu memiliki hubungan istimewa dengannya sehingga Mr Licik kebal aturan. Sekalipun Tuhan penuh kasih, orang yang bersalah juga akan dihukum-Nya."

Bilangan 14:18 (TB) TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.

Mr Licik berulang kali melakukan kesalahan, tetapi tiap kali ditegur dia selalu berkata, "Jangan beritahu saya informasi yang tidak berguna." Ini jelas-jelas sakit mental atau masalah kepribadian, bukan keterbatasan otak.

Egonya terlalu tinggi dan didukung pula oleh Mr Excuse yang selalu memanjakannya. Sekalipun dia salah, tetap saja dibela mati-matian dengan beragam alasan. Alasan-alasan ini tidak bisa membuatnya bertumbuh menjadi manusia yang benar.

Mr Excuse, "Jika kamu mengenalnya lima tahun lalu, kamu akan mengetahui bahwa dia berjasa bagiku. Tanpa dia, ladangku sudah habis terbakar. Selain itu, dia juga mau ditempatkan dimanapun juga, termasuk tempat yang miskin dan kotor. Kalian tidak mungkin mau."

Ms Bete pun menyelidiki informasi tersebut. Ternyata orang pertama yang mengetahui kebakaran itu bukanlah Mr Licik, tetapi orang lain. Mr Licik hanya berperan sebagai reporter setelah dia dibangunkan dari tidurnya oleh orang lain.

Ketika rumah Ms Bete terbakar, dia tidak berhutang budi kepada para reporter yang meliput peristiwa naas itu. Namun, seandainya dia berhutang budi kepada seseorang, dia juga tidak akan membiarkan dirinya dimanfaatkan oleh orang lain karena dia percaya segala yang baik, termasuk manusia baik datang dari Tuhan.

Yakobus 1:17 (TB) Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

Selain itu, salah satu sifat dasar Mr Licik tuh jorok. Kaos kakinya tidak dicuci selama berhari-hari hingga bau bangkai tikus. Kotak makan siangnya juga tidak langsung dicuci dan disimpan di lumbung selama berhari-hari hingga berbau bangkai tikus.

Setiap orang yang mencium bau tersebut juga nyaris muntah. Tempat minumnya juga seperti tempat air kobokan. Padahal, dia punya uang untuk membelinya karena dia hanya hidup bagi dirinya. Dia tidak memiliki rasa tanggung jawab. Isteri diceraikan dan anak-anak ditinggalkannya.

"Semoga saja tempat teh dan gelas tehmu bersih. Namun, aku lebih suka pembantu yang menyiapkan air dan makananku daripada Mr Licik." Ujar Ms Bete pula. Jika menilik kepribadiannya, wajar saja jika Mr Licik mau berada di tempat yang kotor. Bahkan, cara-cara kotor (fitnah) pun dia lancarkan demi mempertahankan posisinya. Ini seperti lalat yang menyukai kotoran. Mana ada lalat yang menyukai bunga?

Masa lalat dibandingkan dengan lebah? Lebah tidak suka kotoran dan berusaha menghindari hal-hal kotor sejauh mungkin. Jika tidak bisa dihindari, ya harus dibersihkan karena lebah mau melihat bunga-bunga mekar.

Mr Excuse, "Oke, selanjutnya saya akan atur agar kalian bisa jalan terpisah. Jadi, kamu tidak akan diganggu olehnya dan dia pun tidak akan merasa terganggu olehmu."

Ms Bete, "Setuju."

Dalam hatinya dia melanjutkan, "Kalau kau ingkari janji lagi, lihat saja nanti! Aku akan membiarkan Mr Licik membuat banyak kekacauan. Makin besar, makin baik. Aku akan diam saja dan tidak lagi menghalanginya supaya kamu menuai karmamu."

Nah, jika hari itu tiba, tiba pula gilirannya untuk kedua kalinya berkata, "Maaf, aku sengaja membiarkannya karena aku sudah memberitahumu bahwa semua orang tidak mampu menanganinya, tetapi kamu tidak mau mendengarkanku."

Amsal 27:5-6 (TB) Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi. Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.

❤️BAPA YANG LEBIH TAU❤️
🎶🎶🎶🎶 Dalam s’gala keadaan kumau bersyukur kar'na Kau Bapa yang sangat menyayangiku. Dimana pun ku berada kumenyembah-Mu s’bab Kau berkuasa atas hidupku.
Kau Bapa yang lebih tau semua yang aku perlu, yang paling mengerti semua isi hati. Kau sanggup menjawab doaku lebih dari yang kupikirkan. S’bab itu kuyakin hatiku percaya Yesus Kaulah Tuhan.
🎶🎶🎶🎶

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.