Makan Teman-Teman
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 7 Juli 2024
Ketika bangun, hari sudah malam. Merpati
langsung makan lalu tidur lagi. Hehehe... untung ada malaikat tak bersayap.
Seperti kata pak Arman tadi, "Malaikat ada di sekitarmu dan dia
datang untuk membantumu memberi kekuatan agar kamu tidak menyerah."
Sementara itu, sekalipun sudah berulang
kali diberi kesempatan untuk jujur, tetap saja Kera Ngibul dan muridnya tidak
mau jujur. Bahkan, Tong Kosong menantang Merpati dengan berkata, "Jika
merasa keberatan, silahkan lapor kepada Raja Hutan dan anak Singa."
Maka, Merpati mengabulkan permintaannya.
Dia melaporkannya dan minta Tong Kosong yang nyaring bunyinya diganti dengan
Padi yang makin berisi makin menunduk. Namun, tentu saja Kera Ngibul
berusaha membantu muridnya agar semua kepalsuannya juga tidak dibongkar oleh
muridnya.
Dia berkata kepada Merpati, "Raja
Hutan memintaku menyelidiki masalah ini. Apa masalahmu dengan muridku?"
Merpati menceritakan semuanya, tetapi Kera Ngibul tidak memberitahukan jadwal
pertemuan dengan Raja Hutan. Tiba-tiba Panda bertanya kepadanya, "Apa kamu
mengetahui bahwa kamu akan dipanggil oleh Raja Hutan? Apa Kera Ngibul sudah
memberitahumu?" Tentu saja belum.
Maka, Merpati segera bertanya kepada Kera
Ngibul, "Kapan aku bisa bertemu Raja Hutan?" Dia menjawab,
"Besok saja ya karena hari ini aku masih ada urusan." Merpati pun
setuju. Keesokan harinya Kera Ngibul berkata lagi, "Lebih baik masalahmu
dengan Tong Kosong serahkan saja kepadaku. Biar saya sendiri yang berbicara
dengan Raja Hutan. Kamu tidak perlu ikut menemuinya karena aku sudah
membuat janji pembicaraan lain dengan Raja Hutan."
Merpati sudah menduga bahwa Kera Ngibul
akan kembali menutup-nutupi fakta, seperti biasanya, termasuk ketika ada
masalah dengan Kera Munafik. Jadi, Merpati berkata, "Tuhan, bagaimana ini?
Sepertinya Kera Ngibul berusaha menghalangiku untuk bertemu Raja Hutan."
Tak lama berselang malaikat Tuhan beraksi lagi. Tiba-tiba dia menghubungi Raja Hutan untuk menemuinya lalu dia mengajak Merpati bersamanya. Mereka pun langsung pergi ke sana sehingga merpati tidak sempat menjelaskan kepada malaikat itu bahwa sebenarnya dia memiliki agenda lain dengan Raja Hutan. Usaha Kera Ngibul untuk menghalangi Merpati pun gagal. Lantas Raja Hutan menyetujui permintaan Merpati untuk mencari Padi yang bisa menggantikan Tong Kosong.
MUJIZAT-MU TERJADI (GMS Living Worship)
Kudatang kepada-Mu membawa
hatiku, membawa asaku ke dalam tangan-Mu. Lewati lembah kelam kutetap percaya
Kau selalu ada menuntun langkahku.
Tak ada yang mustahil bagi-Mu. Segenap harapanku kuletakkan di bawah
kaki-Mu. Oh Yesusku, kupercaya Kau sanggup melakukan perkara yang besar.
Mujizat-Mu terjadi.
Tentu saja Kera Ngibul tak mau menyerah. Dia
segera Menyusun rencana baru Bersama Tong Kosong. Wah... bakal seru nih kisah
hidupku... hahaha...
Dulu Kera Ngibul sudah hampir kehilangan
kepercayaan lalu dia datang ke kediaman Raja Hutan sambil membawa makanan.
Karena makanan ini, hati Raja Hutan luluh terhadapnya. Dia pun diberi
kesempatan lagi. Merpati pun diperingatkan oleh seseorang agar waspada terhadap
dukunnya. Dengan tenang dia menjawab, "Tidak bisa. Tidak semudah itu.
(Hatiku dijaga oleh Tuhan.)"
Lantas dia berkata, "Iya, biasanya
kalau beda keyakinan, memang tidak mudah." Padahal, bukan karena beda
keyakinan, tetapi karena Tuhan Yesus memang terbukti lebih dahsyat daripada
segala allah.
Namun, dia belum jera dalam membuat
kebohongan. Alhasil, dia juga harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan
masalah yang sudah lama dia tutup-tutupi perihal Kera Munafik. Suka tidak suka
dia harus menyelesaikannya karena Tuhan sudah berhasil mengaturnya demikian...
wkwwkw...
Sayangnya kejadian ini belum membuatnya
jera dan dia ingin berbohong lagi untuk membantu Tong Kosong yang telah
menyusahkan banyak pihak. Jadi, dia menanyakan rencana Merpati dalam menghadapi
Tong Kosong. Dengan senang hati Merpati menceritakan semua rencananya karena
dia mengetahui bahwa semua rencananya selalu gagal. Selama ini semua yang
berhasil terlaksana dengan baik adalah rencana-rencana Tuhan yang tak
terduga... hahaha...
Amsal 16:9 (TB) Hati
manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah
langkahnya.
0 komentar:
Post a Comment