Catatan Ibadah ke-1 Kamis 9 Mei 2024
Di dunia ini hanya ada 30 negara yang
menetapkan hari ini sebagai hari libur nasional. Indonesia termasuk salah satu
negara tersebut sehingga kita perlu bersyukur. Di Amerika hari ini orang-orang tetap
pergi ke kantor. Hari kenaikan Tuhan Yesus dianggap kurang penting oleh
banyak negara karena peristiwa ini sudah melewati puncak klimaksnya. Bagi
mereka, puncaknya adalah pada saat Yesus bangkit karena di sini sudah terlihat
siapa lakonnya.
Padahal, hari kenaikan Tuhan Yesus
merupakan hari yang penting. Jika dalam sebuah pertandingan, hari kebangkitan
Yesus hanyalah semi final dan finalnya adalah saat Yesus kembali ke Surga.
Kisah Para Rasul
1:9-11 (TB) Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh
mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang
menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang
berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang
Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat
ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti
kamu melihat Dia naik ke sorga."
Peristiwa kelahiran Yesus hingga kembalinya
ke Surga merupakan satu lingkaran proses. Jadi, dari ke Surga kembali ke Surga.
Namun, Kristen Progresif menyatakan bahwa kenaikan Yesus ke surga tidak pernah
benar-benar terjadi. Menurutnya, kenaikan itu terjadi setiap hari. Ini hanyalah
permainan kata.
Lukas merupakan seorang dokter sehingga dia
terbiasa menulis dengan detail. Dia menceritakan peristiwa kelahiran Yesus dan
nama-nama tempat yang ada dalam sejarah. Dia pun menulis bahwa ada saksi
mata yang melihat kenaikan Yesus ke surga.
Beberapa orang disurvei, "Apakah
mereka percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan hal luar biasa?" Kebanyakan
orang tidak mempercayai hal ini karena mereka lebih mempercayai Tuhan yang
biasa. Ini berbeda dengan kita karena kita mempercayai Tuhan yang luar biasa.
Pdt. John Orberg melihat permainan banteng mekanik. Orang Amerika suka menunggang banteng. Mereka akan bertahan di atas banteng hingga dijatuhkan olehnya. Mereka ingin mengetahui berapa lama mereka bisa bertahan. Lalu operator permainan menawari pendeta itu untuk mencobanya. Dia berkata, "Ini mudah. Anda hanya perlu duduk di tengah dan bertahan agar tidak jatuh."
Pendeta itu pun mencobanya. Mulanya
goyangan banteng cukup lambat, tetapi makin lama kecepatannya bertambah. Meskipun
begitu, pendeta tersebut bertahan hingga permainan usai. Setelah itu dia
berkata, "Badanku sakit semua, seperti habis dipukuli." Operator
permainan itu memujinya, "Lumayan, tetapi ini baru level satu."
Para murid tadinya bersama-sama Yesus dan
ini baru level satu. Mereka harus naik level. Nah, kenaikan Yesus merupakan
berakhirnya suatu fase dan dimulainya fase baru bagi para rasul. Seringkali kehilangan merupakan hal yang
menyakitkan dalam hidup. Ketika Yesus pergi, tentu murid-murid-Nya merasa
kehilangan. Namun, Yesus telah mempersiapkan mereka dengan cara:
1. Memberitahu Tujuannya, yaitu ke
Surga. Jika ada bapak berkata, "Saya mau pergi, tetapi saya juga tidak
tahu kemana", pasti anak-anaknya akan cemas. Namun, Yesus sudah
memberitahu tujuannya. Sebagai pemimpin, kita harus memberitahu tujuan kita.
2. Janji Menyediakan Tempat. Yesus berjanji akan menyediakan tempat bagi
kita sehingga nantinya kita bisa tinggal bersama dengan-Nya.
Yohanes 14:3 (TB) Dan
apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan
datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku
berada, kamu pun berada.
3. Memberikan Penolong.
Yohanes 16:7 (TB) Namun
benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku
pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu,
tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Bayangkan kalau Yesus tidak naik ke Surga,
lalu ada dua pendeta yang bisa mendoakan orang sakit. Pendeta yang satu adalah
pak Sukirno dan pendeta satunya adalah Yesus. Orang-orang pasti memilih pendeta
Yesus.
0 komentar:
Post a Comment