Sunday, December 11, 2022

Fruitful Faith ~ Ps. Juan Mogi

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Des 2022

Siapa yang beriman? Siapa yang sangat beriman? Siapa yang kadang beriman, kadang tidak? Sampai kapan kita harus beriman? Kadang rasanya capek juga harus beriman dan harus berdoa tiap hari. Namun, Tuhan katakan bahwa kita harus beriman karena ketika Dia datang, Dia mencari iman.

Lukas 18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Meskipun begitu, iman saja tidak cukup. Kita juga harus berbuah. Namun, orang yang beriman sudah pasti berbuah. Buahnya juga akan terlihat. Ketika kita berbuah, Tuhanlah yang senang melihatnya. Jika kita punya bisnis, tentu ingin melihat buah. Mana mungkin ada orang berkata, "Aku berbisnis selama 10 tahun dan hebatnya tidak menghasilkan buah."

Jika kita punya kebun, tentu juga ingin melihat buah. Mana mungkin ada yang menanam mangga dan senang karena pohonnya tidak berbuah. Begitu pula hidup kekristenan. Tuhan ingin kita berbuah, bukan sekedar beriman. Ada empat jenis tanah hati dalam menerima benih firman Tuhan, yaitu:

1. Tanah Pinggir Jalan.

Matius 13:4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.

Ini merupakan orang-orang Kristen yang rajin beribadah di gereja dan membaca firman, tetapi mereka tidak mengerti firman tersebut. Karena tidak mengerti, firman itu dicuri dari mereka sehingga mereka tidak bertumbuh dan berbuah.

Jika belum mengerti, kita akan berpikir bahwa ibadah itu hanya sekedar datang ke gereja tiap minggu selama beberapa jam. Namun, jika kita mengerti, kita akan menyadari bahwa ibadah adalah melakukan segala sesuatu untuk Tuhan.

Maka, kita akan bersikap baik kepada pasangan. Kita akan membuang sampah pada tempatnya. Kita juga akan bermurah hati kepada sesama. Ketika berolahraga untuk membentuk tubuh, ini pun harus dilakukan untuk Tuhan. Jadi, segala sesuatu yang kita lakukan haruslah untuk memuliakan Tuhan. Inilah ibadah yang sesungguhnya.

Ketika pak Juan memuji pak Yusuf, tentu pak Yusuf yang senang dengan pujian itu. Begitu pula saat kita memuji Tuhan. Tentu Tuhan yang senang. Dia tidak peduli sekalipun suara kita fales. Setiap suara pujian kepada-Nya terdengar indah.

2. Tanah Berbatu-batu.

Matius 13:5-6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.

Ini merupakan orang-orang Kristen yang senang sekali saat mendengar firman. Mereka terlihat sangat bersemangat ketika pendeta menyampaikan firman. Mereka berkata, "Amin" dengan nyaring. Namun, mereka tidak bertahan lama. Ketika masalah atau penindasan atau aniaya datang, mereka kehilangan iman. Ini terjadi karena mereka tidak berakar.

Iman yang Berbuah

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.