Tawaran Dunia
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 6 November
2022
Bu Debby dan
suaminya aktif melayani di Solo. Bu Debby bertemu jodohnya ini di dalam gereja
yang sama. Setelah sekian waktu melayani di Solo, tiba-tiba dia mulai sering
menangis. Maka, dia merasa bahwa Tuhan ingin mengatakan sesuatu kepadanya.
Dia pun berdoa
puasa dan meminta Tuhan menyampaikan isi hati-Nya. Ternyata Tuhan mengatakan
bahwa dia akan ke luar kota, tetapi Tuhan tidak menyebutkan nama tempatnya.
Padahal, kalau Tuhan sebutkan nama tempatnya, dia bisa langsung melihat di Google
Map.
Lantas dia
berkata kepada Tuhan, "Jika Kau menghendaki hal ini, aku mau suamiku juga
mengatakan hal ini." Dia pun menunggu sekian waktu lamanya tanpa pernah
bercerita kepada suami. Suatu hari suaminya berkata, "Kamu sadar nggak?
Sepertinya pelayanan kita di Solo ini sudah stuck."
Bu Debby
bertanya, "Stuck bagaimana? Kita masih pelayanan setiap hari
lho." Lalu suaminya menjawab, "Sepertinya kita harus ke luar
kota." Maka, bu Debby mulai menceritakan bahwa Tuhan juga mengatakan hal
yang sama kepadanya.
Singkat cerita,
setelah mereka mendapatkan beberapa tanda, seorang hamba Tuhan mengajak mereka
ke Jakarta. Namun, sesampainya di Jakarta, mereka ditinggalkan begitu saja. Tak
ada pelayanan sama sekali. Karena sudah terbiasa pelayanan di Solo, mereka pun
bosan berada di Jakarta. Namun, Tuhan meminta mereka bertahan.
Mereka tiba di
rumah jam tiga pagi. Anak-anaknya sudah tidur. Saat itu dia merasa tak ingin
kembali ke Jakarta, terlebih lagi anak terkecilnya masih berusia dua tahun.
Namun, Tuhan berkata, "Barangsiapa mau membajak, tetapi masih menoleh ke
belakang, tidak layak untuk mengikuti-Ku. Jika engkau lebih mengasihi
keluargamu daripada Aku, engkau tidak layak bagi-Ku."
Oleh karena itu,
bu Debby dan suaminya kembali ke Jakarta. Kemudian mereka mendengar sebuah
gereja mengadakan audisi worship leader. Dia pun mengajak suami untuk
mengikuti audisi itu. "Tidak ada audisi untuk pembicara," kata
suaminya.
Jawabnya,
"Tidak apa. Aku hanya ingin melayani Tuhan. Sebagai worship leader
pun tak masalah." Bu Debby pun berlatih menyanyi di kamar mandi selama
beberapa hari. Ketika audisi, dia menyanyi sepenuh hati, seperti Sari
Simorangkir diiringi permainan keyboard suaminya.
KUHIDUP BAGI-MU
Verse 1: Yesus Kau kebenaran
yang menyelamatkanku. Kau memb'rikanku hidup dan pengharapan.
Verse 2: Kuikut kehendak-Mu. Kuperlu anugrah-Mu. Kunyatakan janjiku
kepada-Mu.
Chorus: Kalau kuhidup, kuhidup bagi-Mu. Hatiku tetap, tetap
menyembah-Mu. Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasih-Mu. S'lama ku
hidup, kuhidup bagi-Mu. Mataku tetap, tetap memandang-Mu. Dunia tak bisa
menjauhkanku dari kasih-Mu.
Namun, mereka
malah tidak lolos audisi. Oleh karena itu, percuma menunjukkan semua skill-mu.
Berikan yang standar saja karena ternyata di gereja pun ada istilah tutup
menutup. Itu di Jakarta, bukan di Surabaya. Meskipun demikian, pada akhirnya
Tuhan membuka jalan sehingga mereka terbebas dari masalah keuangan.
0 komentar:
Post a Comment