Catatan Ibadah ke-1 Minggu 13 Nov 2022
Suatu hari ada bapak yang jatuh. Dia
berkata, "Untung saya jatuh ke belakang. Kalau jatuh ke depan, pasti kena
muka." Ada pula yang anaknya jatuh lalu dia berkata, "Untung hanya
tangannya yang patah." Jadi, banyak orang Indonesia suka bersyukur karena
mengenal kata 'untung'. Namun, banyak juga yang suka menggerutu ketika keadaan
tak sesuai dengan harapan.
Mari belajar bersyukur dari Maria. Maria
adalah saudaranya Marta. Lazarus yang pernah mati dan dibangkitkan oleh Yesus
juga saudara mereka.
1. Marta Menerima Yesus di Rumahnya.
Lukas 10:38 Ketika
Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung.
Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
Ketika Marta menerima Yesus di rumahnya,
tentulah Maria dan Lazarus juga menerima-Nya karena mereka satu rumah. Setiap
orang pasti bangga ketika ada orang terkenal, seperti Yesus yang mau singgah di
rumahnya. Pak Arif juga senang ketika diberi hadiah ponsel, tetapi lama-lama
rasa sukanya bisa berkurang jika tidak memahaminya. Jadi, sekalipun sudah menerima
Yesus, kita juga belum tentu mengenal-Nya.
2. Marta Sibuk Sekali Melayani Yesus.
Lukas 10:40a
sedang Marta sibuk sekali melayani.
Marta sangat sibuk melayani. Jadwalnya pada
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu sudah penuh dengan pelayanan.
Kita pun patut mengapresiasi para volunteer yang mau melayani di gereja
dengan rela hati, bukan sukarela karena sukarela berarti melayani dengan rela
hanya saat suka.
Melayani bersama orang terkenal pasti membanggakan. Mungkin sebelum pelayanan ada yang meminta foto selfie bersama Yesus untuk diupload di Instagram. Banyak orang rela melayani karena fasilitasnya atau kenyamanannya, seperti melayani di gereja yang besar dengan ribuan jemaat.
Namun, bagaimana jika Yesus membawa kita ke
dalam penderitaan-Nya? Bagaimana ketika harus melayani tanpa fasilitas? Bagaimana
Ketika doa kita tidak dijawab padahal sudah melayani? Bagaimana jika Yesus
tidak mencukupkan kebutuhan kita padahal kita sudah bekerja untuk-Nya?
Pak Arif juga pernah bergumul dengan hal
ini. Dia sempat berdoa, “Ini visi-Mu Tuhan. Kenapa Kau tidak peduli?” Saat itu
dia pun sempat kecewa terhadap Tuhan karena kurang mengenal-Nya. Maka, cobalah
menilai motivasi pelayanan Anda. Untuk apa Anda melayani? Jangan-jangan ada
yang melayani tanpa memahami isi hati Yesus.
TUHAN TAHU
Perhatikanlah bunga bakung di
ladang, Tuhan hiasi tanpa bekerja. Apalagi kita orang percaya, Tuhan
p'lihara, Tuhan cukupkan.
Perhatikan burung-burung di udara, Tuhan b'ri makan tanpa bekerja. Apalagi kita
kesayangan-Nya, Tuhan p'lihara, Tuhan sediakan.
Saat kau perlu, Tuhan tahu. Saat kau minta, Tuhan dengar. Saat percaya, Tuhan bekerja. (oh-uh)
Saat menangis, Tuhan tahu. Saat berdoa, Tuhan dengar. Saat
bersyukur, Tuhan berkati.
** Kau, Tuhan, lebih dari cukup, Kasih-Mu, Tuhan. Kau, Tuhan, lebih dari kata. Janji-Mu pasti terjadi. **
Dunia adalah lembah air mata. Manusia lahir diawali
dengan air mata dan diakhiri dengan iringan air mata. T'ruskah kita terpuruk
dengan air mata kesedihan?
Bangkitlah, kita punya Tuhan yang Hidup. Kita punya Yesus yang sanggup mengubah
air mata menjadi suka cita. Datanglah ke dalam pelukan kasih Yesus.
Jadilah kuat, panggil nama Yesus Yang Ajaib. Jalani hidup ini bersama Yesus. Yesus
yang akan p'lihara, Menolong dan mencukupkan segala keperluanmu. Jadilah kuat.
Jadilah kuat.
Saat menangis, Tuhan tahu. Saat kau lemah, Tuhan tolong. Saat
kau datang, Tuhan berkati.
(youtu.be/eHmegW3znq0)
0 komentar:
Post a Comment