Catatan Ibadah ke-1 Minggu 31 Juli 2022
Sebelum pak Caleb berkhotbah banyak yang
penasaran: "Siapa Christopher? Kenapa namanya tidak ditemukan di
Alkitab? Pakai ayat yang mana? Mungkin aku akan tahu." Nama
Christopher memang tidak tertulis di Alkitab. Nama ini merupakan gabungan dari
dua kata, yaitu Christos = Kristus dan Phero = memikul / membawa
beban. Jadi, Christoper adalah dia yang membawa Kristus.
2 Timotius
3:1-5 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka
akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan
berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan
agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak
dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak
berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti
Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada
hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Hari-hari ke depan tidak akan semakin
mudah. Untuk menghadapi masa yang penuh ketidakpastian tersebut, Tuhan
mengingatkan kita untuk menjauhi mereka. Ini bukan menjauhi orang, tetapi
menjauhi karakter-karakter yang telah disebutkan di atas. Agar bisa menjauhi
semua itu, kita harus membawa Kristus dalam hidup kita. Membawa Kristus
berarti hidup dalam panggilan Tuhan.
1. Tuhan memanggil bukan karena membutuhkan kita. Pak Caleb mengasihi anaknya bukan karena dia pandai memijat atau pintar memasak. Dia mengasihinya begitu saja sebagai papa. Begitu pula kasih Tuhan kepada kita. Tuhan memanggil kita bukan karena Dia membutuhkan kemampuan kita. Justru Tuhan akan memampukan yang dipanggil-Nya.
Markus 11:7 Lalu
mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian
mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
Di sini Anda mengetahui bahwa Christopher
adalah keledai karena dia yang membawa Kristus. Keledai itu keras kepala. Dia
termasuk kelompok kuda yang kelasnya paling rendah. Jika tidak mau ditunggangi,
dia tidak akan jalan. Dia tidak peduli siapa Anda. Kalau tidak mau, ya tidak
mau. Namun, dengan reputasi semacam ini Tuhan tetap memilihnya.
Kita pun seringkali seperti keledai yang
memilih jalan kita sendiri. Namun, hal ini tidak akan berlangsung selamanya
karena Tuhan mau memakai kita. Tuhan sudah merencanakan pemakaian keledai ini
sejak 500 tahun sebelumnya, seperti tertulis dalam kitab Zakharia.
Zakharia 9:9
Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai
puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah
lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
Jika Tuhan begitu memperhatikan keledai,
tentulah Tuhan juga memperhatikan kita. Seringkali kita hanya melihat
potongan-potongan peristiwa yang ada di masa lalu atau masalah yang ada di
depan kita. Namun, Tuhan telah melihat hidup kita secara keseluruhan dari awal
hingga akhir.
0 komentar:
Post a Comment