Sunday, June 12, 2022

Masalah Besar

Iman Personal
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 12 Juni 2022

Conan Adagawe: "... Ruwet lha... kusut... Ceritanya nanti saja ya kalau sudah settle..."
Ran begitu penasaran dengan masalah yang dihadapi Conan karena selama ini Conan merupakan tipe orang yang selalu bisa memecahkan masalah dengan cepat. Jadi, bagaimana mungkin kini dia mengatakan hal semacam itu?

Ran Molari: "Tuhan, sebenarnya Conan tuh ada masalah apa sih? Aku sudah pancing-pancing agar dia menceritakan masalahnya, tetapi dia selalu saja bilang masalahnya besar, ruwet, dan kusut. Dia tampak seperti orang yang terjebak di dalam labirin raksasa lho."

Eh, tadi pak Jeffrey malah mengatakan bahwa ada masalah yang memang tak bisa diceritakan, seperti masalah Maria - ibu Yesus dan Yusuf. Hmm... Masa masalahnya seperti itu? Ah, daripada menebak-nebak, lebih baik kutunggu cerita kemenangannya saja deh. Namun, menunggu waktu Tuhan tuh sebenarnya tidak enak sih karena tidak pernah jelas tanggalnya.

Conan sempat bilang bahwa dia merasa terbebani oleh beberapa orang karena orang-orang itu amat bergantung kepadanya. Lalu Ran menjawab: "kamu sih tidak delegasi..." Lantas Conan berkata: "Sudah. Tadinya kudelegasikan ke Ayumi Yoikisih tapi dia malah pergi meninggalkanku..."

Ran pun teringat akan suatu cerita di masa silam. Kala itu dia menceritakan suatu masalah pelik kepada Conan tentang adanya perang saudara yang terselubung pencitraan. Conan segera berkata: "Jangan ceritakan hal itu kepada Ayumi. Nanti dia bisa pergi meninggalkanku dan aku bisa repot."

Ran pun setuju dan hingga kini dia masih memegang perkataannya untuk tidak menceritakan masalah itu kepada Ayumi. Meskipun demikian, Ayumi tetap pergi meninggalkannya. Memang ya manusia hanya bisa berusaha, tetapi Tuhan yang tentukan jalan ceritanya.

Amsal 16:9 Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.

Wew... bisa jadi masalah yang pernah diceritakan Ran turut membebani Conan. Ini sebabnya dia tidak mau bercerita kepadanya. Padahal, sebenarnya bukan kemauan Ran untuk merepotkan Conan, tetapi kebetulan saja Conan yang diutus Tuhan untuk membantunya. Tuhan sendiri yang memberikan keahlian itu kepadanya, seperti dia memampukan Bezaleel bin Uri bin Hur dan Aholiab bin Ahisamakh. (Keluaran 31:1-6)

Keluaran 31:6b Haruslah mereka membuat segala apa yang telah Kuperintahkan kepadamu:

Lucu nggak sih Tuhan itu? Dia meminta Musa membuat segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh-Nya, tetapi yang diberi keahlian membuat semua itu malah orang lain dan bukan Musa. Kenapa bisa begitu ya?

Tapi, bagaimana ya jika Musa dibuat serba bisa? Wah... bisa-bisa dia mati kelelahan karena segalanya dikerjakan sendiri. Untunglah sebelum itu terjadi Yitro telah mengajari Musa tentang pentingnya delegasi. Jadi, Musa pun bisa ikhlas menerima kalau dia tidak memiliki beberapa keahlian yang telah dimiliki oleh orang lain.

Keluaran 18:18 Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja.

Hal yang sama juga dialami oleh Ran. Dia harus membuat ini itu, tetapi keahliannya malah diberikan kepada Conan. Lha sekarang Conan malah sibuk mengurus masalahnya yang besar, ruwet, kusut, dan tak bisa diceritakan. Ran sempat bertanya kepadanya: "Siapa penggantimu yang selevel denganmu?" Conan malah menjawab: "Tidak ada yang bisa sepertiku. Cari aja kalau bisa. Tak ada yang bisa." Ran menjawab: "Jelas tak ada lha karena setiap orang itu unik. Tak ada yang karakternya sama."

Fiuh… Alhasil, Ran hanya bisa meminta Conan mengarahkan Mitsuhiko Sakuragi yang masih muda dan belum berpengalaman agar membantunya. Hmm... Meskipun dia tak bisa seperti Conan, Ran yakin Mitsuhiko bisa menyelesaikannya karena Tuhan tak mungkin memberinya tugas tanpa memampukannya. Iya apa iya? Iya iya lha... seperti biasanya...^.^

WAKTU TUHAN
Bila Kau ijinkan sesuatu terjadi, kupercaya semua untuk kebaikanku. Bila nanti telah tiba waktu-Mu, kupercaya kuasa-Mu memulihkan hidupku.
Chorus: Waktu Tuhan pasti yang terbaik walau kadang tak mudah dimengerti. Lewati cobaan, ku tetap percaya waktu Tuhan pasti yang terbaik.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.