Sunday, April 24, 2022

Bible Driven Life ~ Ps. Robert Tedjasukmana

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 23 April 2022

Siapa yang liburan nanti akan pergi-pergi? Jika ingin pergi ke suatu tempat yang belum pernah didatangi, mana yang akan Anda pilih: dipandu oleh orang yang tidak berpengalaman atau dipandu oleh orang yang sudah berpengalaman? Tentu saja semua akan memilih dipandu oleh orang yang berpengalaman.

Demikian pula hidup kita. Seharusnya hidup kita dikendalikan oleh Alkitab karena kita semua percaya bahwa Alkitab berisi firman Tuhan. Firman itulah yang akan menuntun hidup kita agar semakin serupa dengan Yesus hingga kekekalan.

FIRMAN-MU P'LITA BAGI KAKIKU
Firman-Mu p'lita bagi kakiku, Terang bagi jalanku. Firman-Mu p'lita bagi kakiku, Terang bagi jalanku. Waktu ku bimbang dan hilang jalanku, tetaplah Kau di sisiku. Dan tak'kan ku takut, asal Kau di dekatku, Besertaku selamanya.

Ada 3 cara agar firman menuntun hidup kita, yaitu:
1. Membaca Alkitab secara menyeluruh dari Kejadian sampai Wahyu. Jika kita berkomitmen membaca 3-5 pasal per hari, dalam setahun kita sudah selesai membaca keseluruhan Alkitab. Namun, setelah selesai membaca keseluruhan Alkitab, jangan berhenti begitu saja. Ulangi lagi pembacaan Alkitab tersebut.
2. Saat Teduh. Kalau tadi hanya membaca firman secara menyeluruh, di sini kita meluangkan waktu untuk merenungkan satu atau dua ayat. Mungkin membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Namun, pembacaan Alkitab secara menyeluruh tetap tidak boleh diabaikan.
3. Menghidupi Firman. Di sini kita mulai menerapkan firman dalam keseharian kita sehingga nantinya kita akan memiliki banyak kesaksian iman untuk dibagikan.

Membaca Alkitab itu seperti naik helikopter untuk melihat pulau Bali secara menyeluruh. Selanjutnya, kalau kita mendarat di pulau Bali lalu pergi ke pantai untuk menikmati keindahan matahari terbit, ini seperti saat teduh. Lalu ketika matahari terbenam kita simpan keindahan itu di hati kita. Kita tidak boleh bosan membaca Alkitab.

Mengapa hidup kita harus dikendalikan oleh Alkitab?
1. Menimbulkan Iman. Membaca Alkitab atau mendengarkan firman dapat menimbulkan iman.

Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Yakobus - saudara tiri Yesus meminta kita untuk cepat mendengar, tetapi perhatikanlah apa yang kita dengar. Jika kita hanya mendengar gosip, ini tidak membangun iman. Agar iman bertumbuh, dengarkanlah firman Tuhan.

Yakobus 1:19-20 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

Firman Tuhan mengatakan bahwa kita harus lambat berkata-kata dan lambat marah. Apakah ini mudah? Ketika salah satu anggota keluarga kita terlambat bangun padahal kita mau ke gereja, bisakah kita tidak marah? Tentu saja lebih mudah bagi kita untuk marah ketika terjadi hal-hal tak terduga.

Mungkin ada pula yang mengatakan bahwa karakternya sudah begitu dan tidak bisa diubah. Hal itu karena orang itu memang tidak mau berubah. Namun, firman Tuhan meminta kita untuk lambat marah karena kemarahan akan menyebabkan:
1. Kekebalan tubuh menurun.
2. Depresi dan kecemasan meningkat.
3. Penyakit jantung dan paru-paru.
Jadi, kalau tidak mau jantungan, jangan mudah marah. Memang kita harus sport jantung, tetapi jangan dipicu oleh amarah.

Kalau marah, juga jangan pakai firman Tuhan. Kalau suami isteri bertengkar, jangan sampai salah satu berkata: "Kasihi isterimu...". Jangan pernah membawa firman ke dalam pertengkaran. Tenangkan dirimu dulu. Setelah itu baru selesaikan masalahnya. Kemarahan bisa membuat kita salah mengambil keputusan.

Hidup Dikendalikan Alkitab

Related Posts:

  • Menunda Taat kepada Tuhan adalah Pemberontakan (I) Dari: Judy Koesmanto (ibadah ke-4 Minggu, 1 Maret 2015) 1 Samuel 15:22  Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? S… Read More
  • Siraman Rohani Penguat Jiwa Percayalah Tidak Ada Jalan Buntu Bagi Tuhan – bagian 2 Khotbah dari mantan bankir (pdt.Leonardo Sjiamsuri) dan buletin Voice hari ini telah membuatku teringat kepada ‘siraman rohani’ mantan bankir lainnya. Konon hidupl… Read More
  • Menjadi Pembawa Damai (bagian kedua) ~ ps.Sukirno Tarjadi Menjadi Pembawa Damai Catatan Khotbah ibadah ke-2 Minggu, 31 Mei 2015 3. Tidak Mempersoalkan Hal-hal Kecil yang Tidak Berkaitan dengan Prinsip dan Keselamatan Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tid… Read More
  • Hidup Tak Tergoncangkan Hasil Tangkapan Khotbah pendeta Leonardo Sjiamsuri (ibadah ke-4 Minggu, 22 Februari 2015) Ibrani 12:26-28 Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncan… Read More
  • Pelajaran Manna: Krisis Ekonomi ~ Philip Mantofa (bagian 1) Catatan Ibadah ke-1 Minggu, 3 Mei 2015 (youtu.be/BcNXz69ZLJY) Manna, Sabat. Keluaran 16:1 Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai… Read More

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.