Sunday, April 17, 2022

12 Tahun

Kebangkitan Anak 12 Tahun
Catatan Ibadah Paskah ~ 17 April 2022

12 tahun. 12 tahun. Oh 12 tahun. Kenapa tidak membahas cerita yang lain? Kenapa membahas cerita wanita pendarahan 12 tahun dan kebangkitan anak perempuan 12 tahun? Ada apa dengan 12 tahun? Kenapa 12 tahun? Kenapa tidak yang lain? Beberapa saat lalu aku bertanya kepada Tuhan: "Sampai kapan titi itu meninggalkan gereja? Seharusnya dia mendekat pada-Mu agar masalahnya segera selesai, tetapi kenapa sepertinya dia malah semakin menjauh dari-Mu?"

Lalu selesai ibadah Jumat Agung di atas boncengan motor kulewati sebuah gedung yang di depannya ada kain bertuliskan '... Dorkas'. Dorkas? Siapa Dorkas? Dorkas sepertinya tidak asing. Oh ya, itu nama di Alkitab. Dorkas itu wanita baik hati yang sering menjahit pakaian untuk orang miskin. Dorkas sempat meninggal lalu dibangkitkan.

Kisah Para Rasul 9:40 Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.

Ketika bangkit, Dorkas tetaplah Dorkas. Dulu aku mengira ketika seseorang mati lalu dibangkitkan, dia akan selalu memiliki kehidupan yang berbeda. Ini seperti Saulus yang menjadi Paulus, Abram yang menjadi Abraham, atau Yakub yang menjadi Israel.

Namun, ketika Dorkas dibangkitkan, dia tetap Dorkas, sekalipun punya nama lain, yaitu Tabita. Setelah bangkit dari kematian rohani Petrus juga tetap Petrus. Seharusnya kehidupan rohani dimulai ketika kita menerima Tuhan di hati kita (sekalipun belum dibaptis). Sebaliknya, kematian rohani terjadi ketika kita menjauhi Tuhan (sebelum atau sesudah dibaptis).

Nah, dari TK aku sudah terbiasa mengikuti sekolah minggu. Karena anak kecil masih mudah dipengaruhi dan mudah percaya, kemungkinan besar aku pun langsung menelan mentah-mentah ajaran tentang Yesus. Jadi, aku sudah berusaha untuk bisa seperti Yesus semenjak kecil, tetapi aku mengalami kematian rohani pada usia 12 tahun ketika kuputuskan untuk menjauh dari-Nya.

2 Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Kupikir ciptaan baru tuh berarti memulai dari titik nol, tetapi ternyata tidak selalu begitu. Anak perempuan Yairus mati dan bangkit pada usia 12 tahun. Alkitab mencatat bahwa dia langsung berdiri dan berjalan. Ini berarti dia tidak memulai kebangkitannya dari titik nol.

Yach, mungkin ada kalanya kebangkitan itu seperti cerita Aang dalam seri Avatar: The Last Airbender. Pada usia 12 tahun Aang sempat membeku selama 100 tahun. Jika tidak dibekukan sementara, mungkin bisa mati ya... Pada masa itu sebenarnya dia tetap hidup, tetapi tidak bisa merasakan kehidupan. Jadi, dia sudah dianggap mati. Ketika dibangkitkan dari es, seharusnya dia sudah 112 tahun, tetapi dia masih 12 tahun.

Rasanya seperti itulah hidupku setelah usia 12 tahun. Sekalipun tubuhku hidup, tetapi hatiku membeku untuk sekian tahun lamanya. Para pendeta selalu berkata: "Jangan ingat-ingat masa lalu. Tuhan sedang membuat sesuatu yang baru. Belumkah kamu mengetahuinya?" Mauku juga begini lha. Masa lalu biarlah masa lalu.

Namun, setelah lahir baru Roh Kudus justru terus menerus mengingatkanku pada diriku yang dulu sebelum 12 tahun. "Ingat dirimu yang dulu. Ingat apa yang dulu kamu perjuangkan. Ingat ini, ingat itu!" Seringkali aku menjawab: "Tidak, aku tidak mau ingat. Aku bukan gadis kecil itu. Aku bukan dia. Aku sudah berbeda. Aku bukan dia lagi. Hapuskan ingatanku tentang semua itu…"

Namun, akhirnya aku bisa mengingat masa kecilku. Semua ini gara-gara cowok yang 12 tahun lebih muda dariku. Duh, ada aja ulahnya yang membuatku ingat akan masa kecil dulu. Mungkin dia tuh bisa dibilang mirip Katara yang membangkitkan Aang. Hahaha... aku ingat bahwa diriku baru mengenal rasa takut pada usia 12 tahun setelah aku menjauhi Yesus.

Tadinya kupikir keberanian itu ada di dalamku, tetapi ternyata keberanianku berasal dari Yesus. Begitu pula kekuatanku dan impianku. Semua berasal dari-Nya. Sekarang aku tahu bahwa kebangkitan tidak selalu dimulai dari titik nol, tetapi kebangkitan juga bisa berarti memulai kembali kehidupan yang sempat tertunda.

Nah, jika Aang tetap 12 tahun dan tidak kembali ke titik nol serta tidak menua ketika dibangkitkan 100 tahun kemudian, ini berarti saat lahir baru pada tahun 2014 aku juga masih 12 tahun. Jadi, sekarang usia rohaniku sudah 20 tahun, bukan 8 tahun, seperti yang kuperkirakan sebelumnya... hehehe...

Ini berarti kalau aku mau melihat kebangkitan titi itu, aku pun bisa kembali mengingatkan dia akan kehidupannya sebelum mengalami kematian rohani. Ingatlah perjuanganmu pada masa itu! Sekalipun hujan dan banjir, saat itu kamu masih mau melayani di gereja. Ingatlah dirimu yang dulu sebelum hatimu membeku!

TIADA KAU INGAT LAGI
Tiada Kau ingat lagi dosa dan pelanggaranku. Saatku mengakuinya di hadapan-Mu. Tiada Kau pandang hina hatiku yang hancur remuk. Saatku menyesali s'mua kebodohanku.
Reff: S’bab Engkau Bapaku yang baik. Tak akan pernah Kau jemu ‘tuk mencintaiku. Belas kasih-Mu s’lamatkan hidupku. Kemurahan-Mu yang melayakkanku. Pengampunan-Mu pulihkan hatiku. Kubersyukur buat cinta kasih-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.