Sunday, February 6, 2022

Godly Value ~ Ps. Robert Tedjasukmana

Gaya Hidup Sorgawi
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 6 Feb 2022

HIDUP DIPIMPIN ROH KUDUS. Agar kita tidak salah dengar-dengaran, kita harus membaca Alkitab karena setiap suara yang kita dengar harus diuji sesuai firman.

1 Timotius 4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Ada seorang ibu yang mau minta didoakan karena ingin pindah kerja sekalipun dia sudah cocok dengan pekerjaannya saat ini. Namun, beberapa hari kemudian dia mengatakan bahwa dia sudah pindah kerja karena membaca ayat di kitab Ulangan.

Ulangan 1:7-8 Majulah, berangkatlah, pergilah ke pegunungan orang Amori...... Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan TUHAN....."

Dia menganggap ayat tersebut sebagai peneguhan untuk pindah kerja: "... pergilah ke tempat kerja yang baru... dudukilah tempat kerja yang dijanjikan Tuhan." Padahal, penafsiran ayatnya bukan seperti ini. Kita tidak boleh mencocokkan firman dengan keinginan kita, tetapi harus menafsirkan firman dalam konteks sebenarnya. Pak Robert hanya bisa tersenyum mendengar ceritanya lalu berkata: "Mari saya doakan ibu agar ibu berhasil dimanapun ibu bekerja." Kita harus membaca firman dengan dipimpin Roh Kudus sehingga tidak salah menafsirkan atau salah dengar-dengaran.

MENGHARGAI.

1 Timotius 5:1-2 Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu, perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian.

Ketika harus menegur orang tua, lakukanlah dengan memandangnya sebagai bapa. Ada seorang senior yang aktif melayani di gereja. Suatu hari dia tidak sabar menunggu dalam antrian sehingga keceplosan mengatakan sesuatu yang tidak pantas. Hal ini menjadi gunjingan jemaat sehingga cerita ini pun sampai ke telinga pak Robert. Sebagai orang yang lebih muda, pak Robert harus menegurnya dengan hormat dan tidak melakukan pembiaran.

Maka, pak Robert mengajaknya makan. Di tengah-tengah acara makan dia pun membahas kejadian dalam antrian tadi. Tentu saja senior itu langsung mengerti arah pembicaraan pak Robert dan bertanya: "Apa ada saran?" Lalu pak Robert mengatakan bahwa dia harus memberi disiplin dengan melarangnya melakukan pelayanan selama 3 bulan.

Pada mulanya dia kesal dan tidak bisa menerima hal ini. Dengan tenang pak Robert memintanya menambah makanan lagi dan setelah 3 bulan pak Robert akan mentraktirnya makan lagi. Pada akhirnya senior itu bisa menerima keputusan pak Robert dan jemaat juga bisa tenang kembali. Tiap minggu pak Robert dan ketua CG juga bergantian menanyakan kabarnya karena hidupnya naik turun. Ketika bertemu, mereka saling bercerita tentang hidup atau ngopi bersama.

Untunglah dia pun masih mau dimuridkan sehingga tidak pindah gereja. 3 bulan kemudian alarm pak Robert berbunyi dan dia menghubungi ketua CG dari senior itu karena ingin mengizinkannya melayani lagi. Ketua CG menyetujui hal itu karena selama 3 bulan senior itu tetap aktif mengikuti CG. Maka, sekali lagi senior itu ditraktir makan dan dia aktif melayani lagi.

SETIA SAMPAI AKHIR
Kubersyukur Kau memilihku menjadi hamba-Mu, melayani-Mu.Seg'nap hidupku kuserahkan untuk kemuliaan-Mu.
Chorus: Kumau setia sampai akhir melayani seumur hidupku. Sampai kudapatkan mahkota kehidupan di dalam k'rajaan-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.