Sunday, January 2, 2022

Limitless ~ Ps. Arman Harijanto

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 2 Jan 2022

Efesus 3:20 (TB) Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,

Sekalipun kita memiliki keterbatasan (limit), Tuhan kita tak terbatas (limitless). Maka dari itu, memasuki tahun 2022 ini kita harus meninggalkan beberapa keterbatasan (limit) berikut ini: Lonely, Insecurity, Moody, Iniquity, Temper.

Lonely: merasa kesepian. Pak Arman orang Jakarta yang pernah bekerja di Surabaya. Dulu dia bekerja di daerah Berbek Industri. Ketika sakit, tak ada yang mempedulikan dia sehingga dia ke rumah sakit diantar tukang becak. Dia pun masuk ke UGD HCOS sendirian. Di sana dia menemukan Warta GMS dan ada alamatnya di Jl. Cempaka. Apa ada yang pernah meninggalkan Warta di sana? Hahaha...

Pak Arman amat berterima kasih kepada orang yang meninggalkan Warta itu meskipun dia tidak mengetahui orangnya. Lantas pak Arman mendatangi GMS. Dia duduk di deretan bangku tengah paling belakang. Seperti biasa ada pertanyaan, "Siapa yang baru pertama kali hadir?" dan dia mengangkat tangannya. Maka, dia mendapat banyak pertanyaan dari orang-orang sekitarnya. Dia sangat senang lalu bergabung dengan CG yang saat itu dikenal dengan nama Pemasa. Jadi, sekalipun dia kembali ke Jakarta, baginya GMS Surabaya sudah seperti keluarga.

(Hehehe... penulis juga pernah meninggalkan Warta, tetapi bukan di sana. Dia meninggalkannya di dalam bemo V ketika turun paling akhir karena saat itu dia kelebihan mengambil Warta. Dulu dia pernah datang kepagian saat menemani titinya pelayanan sehingga bisa mengambil Warta sendiri sebelum dibagikan oleh usher. Di dalam Warta yang dia tinggalkan saat itu ada undangan untuk ibadah wanita/ GMS Women. Entah ada yang mengambilnya atau tidak.)

Insecurity: merasa tidak aman dengan diri sendiri. Mungkin ada yang merasa tidak aman ketika melihat diri di depan cermin karena mulai muncul 2 spot hitam. Mungkin ada pula yang merasa tidak aman dengan perut yang semakin besar, tetapi Tuhan menyanyangi kita apapun bentuk badan kita.

Beberapa waktu lalu ada netizen yang mengucapkan selamat Natal kepada pak Arman dengan kata-kata, "sekarang tambah berkilau ya..." Pak Arman mengetahui maksudnya. Lalu temannya melanjutkan, "Maukah kubelikan wig model Korea yang sedang tren?" Pak Arman melihat bentuknya seperti mangkok dan dia tidak tertarik. Tuhan menyayangi kita apa adanya. Jadi, jangan lagi merasa insecure di tahun 2022.

Moody: berubah-ubah sikap. Kita harus menjadi orang Kristen yang berbuah di setiap musim. Kita tidak boleh mengikuti Tuhan pada musim tertentu saja. Jangan hanya mengikut Tuhan ketika bahagia atau justru meninggalkan Tuhan karena terlalu bahagia. Jadilah seperti buah ara yang berbuah di setiap musimnya. Buah pepaya, pisang, dan apel juga ada di setiap musim. Jangan menjadi seperti buah blewah yang ada pada musim tertentu saja. Coba tanyakan kepada orang di sebelahmu, "Kamu buah apa?"

Iniquity/ wrong doing: selalu melakukan hal yang salah. Ketika lari pagi dengan temannya, pak Arman terus menerus ditegur karena cara berlarinya yang salah. Kata temannya, "Kalau kamu berlari seperti itu, kamu bisa cepat lelah." Dia benar. Lewat kejadian itu pak Arman menyadari bahwa jika kita terus menerus melakukan hal yang salah, hal ini bisa menjadi kebiasaan buruk. Maka, izinkan beberapa orang menegur dan mengoreksi kesalahan kita.

Namun, hal terbaik yang bisa menegur dan mengoreksi keaalahan kita adalah Firman. Pak Arman pernah menegur seseorang, tetapi dia tidak berubah. Kita pasti kesal jika orang yang ditegur tak jua berubah. Doakanlah orang itu. Lalu pak Arman mendapat ide. Dia meminta orang itu untuk membaca Alkitab setiap hari lalu dia ditelepon untuk menjelaskan hasil yang didapat dari pembacaan tersebut. Alhasil, orang itu mengalami banyak perubahan sikap. Oleh sebab itu, sering-seringlah membaca Alkitab. Jika perlu, dalam setahun selesaikan 2x baca Alkitab karena semakin banyak membaca Firman, sikap kita akan semakin diubahkan.

Temper: mudah marah. Sikap ini harus ditinggalkan di tahun 2022. Jika mau berbicara atau memutuskan sesuatu atau marah, tahanlah 6 detik. Biasanya cara ini cukup efektif untuk mencegah kemarahan.

Memasuki tahun 2022 tinggalkan semua limit (batasan) itu. Jika tidak, kita bisa ngenes (menderita). Lebih baik pilih limitless daripada ngenes. Silahkan nanti posting di media sosial perihal keterbatasan yang akan Anda tinggalkan sebagai resolusi tahun baru Anda.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.