Catatan Ibadah Online Minggu 26 Sept 2021
Ketika Leicester City ikut pertandingan sepak bola di Inggris, orang-orang membuat taruhan 1:5000. Ini berarti jika Leicester menang, mereka akan membayar USD 5000. Jadi, tim ini tidak diperhitungkan atau dianggap sebagai underdog. Pelatih mereka pun tidak diperhitungkan karena pernah dipecat setelah 4 bulan menjadi pelatih di Italia.
Namun, Leicester City berhasil memenangkan pertandingan. Orang-orang menyebutnya sebagai keajaiban. Sementara itu, bagi Claudio Ranieri - pelatih Leicester City: "Kemenangan Leicester memberikan pengharapan kepada semua pemain muda di luar sana yang diberitahu bahwa mereka tidak cukup bagus."1 Korintus
1:27-29 Tetapi apa yang bodoh bagi
dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang
lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang
tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak
berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada
seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
Orang pintar dipakai Tuhan. Orang cerdas juga dipakai Tuhan. Namun, Tuhan tidak berhenti di sini. Dia juga memakai underdog. Jika Tuhan hanya memakai orang pintar dan orang hebat, berarti Dia merupakan Tuhan yang biasa-biasa saja. Seandainya malaikat Tuhan mengatakan bahwa orang pintar dan orang hebat sudah tidak ada, Tuhan tidak akan kehabisan ide. Dia tidak akan menemui jalan buntu karena Dia juga bisa memakai underdog.
1 Samuel 16:10 Demikianlah
Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata
kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN."
Ketika Tuhan hendak memilih raja untuk menggantikan Saul, Samuel diminta mendatangi keluarga Isai. Semua anaknya dikumpulkan oleh Isai, kecuali Daud karena di dalam keluarganya dia tidak diperhitungkan. Ketika tidak menemukan pilihan Tuhan, Samuel pun bertanya lebih lanjut. Ketika mengetahui masih ada Daud, dia pun ditunggu kehadirannya.
1 Samuel 16:11 Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?"
Jawabnya: "Masih tinggal yang
bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel
kepada Isai: "Suruhlah memanggil
dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."
1 Samuel 17:28 (BIMK) Eliab abang Daud yang sulung mendengar Daud berbicara dengan prajurit-prajurit. Dia menjadi marah kepada Daud dan berkata, “Mengapa kaudatang kemari? Siapa telah kausuruh mengurus domba-dombamu yang beberapa ekor itu di padang gurun? Aku tahu, kau berlagak berani; kaudatang kemari hanya untuk melihat pertempuran bukan?”
Sekalipun saudara-saudara Daud mengetahui bahwa Daud telah diurapi menjadi raja, mereka tetap beranggapan bahwa Daud masih kecil dan belum bisa berperang.
1 Samuel
17:31-32 (BIMK) Tetapi beberapa orang
yang mendengar perkataan Daud, menyampaikannya kepada Saul, jadi Daud
dipanggilnya menghadap. Kata Daud kepada Saul, “Baginda, kita tak perlu takut kepada orang Filistin itu! Hamba
bersedia melawan dia.”
Bahkan, raja Saul pun melarang Daud berperang. Padahal, seharusnya Saul terinspirasi dengan keberanian Daud.
1 Samuel 17:33 (BIMK)
“Jangan,”
jawab Saul. “Bagaimana mungkin engkau
bertanding dengan dia? Engkau masih muda sekali, sedangkan dia sudah biasa
berperang sejak masa mudanya.”
0 komentar:
Post a Comment