Sunday, September 5, 2021

Jehovah Jireh / Tuhan Menyediakan ~ Ps. Lukas Wibisono

Catatan Ibadah Online Minggu 5 September 2021

Allah bukan hanya Pencipta, tapi juga Pemelihara. Manusia bukanlah ciptaan pertama Tuhan. Sebelum menciptakan manusia Dia terlebih dahulu menciptakan semua yang dibutuhkan manusia, seperti terang, hewan, dan tumbuhan. Jadi, hidup kita bukanlah kebetulan. Tuhan sudah menyiapkan semua kebutuhan kita sebelum kita ada.

Matius 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Kata 'Jehovah Jireh' pertama kali disebutkan pada masa Abraham karena dia mengalami penyediaan Tuhan.

Kejadian 22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

Abraham tidak langsung mengenal Tuhan sebagai Jehovah Jireh ketika bangun tidur. Untuk mengenal hati-Nya, Abraham harus melalui proses yang panjang. Abraham harus rela melepaskan hal yang berharga dari hidupnya, yaitu Ishak.

Kejadian 22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Menikmati penyediaan Tuhan bukan dengan cara Meminta, melainkan Memberi. Beberapa orang berkata: "Jika mau sesuatu dari Tuhan, silahkan klaim. Mau rumah, datangi rumahnya lalu klaim rumah itu dalam nama Yesus. Kalau mau mobil, klaim mobilnya dalam nama Yesus. Kalau mau jodoh, datangi orangnya dan pegang kepalanya lalu klaim dalam nama Yesus." Jika seperti ini, justru tulah yang mendekat dan bukan berkat.

Sebaliknya Abraham rela menyerahkan hal yang paling berharga baginya. Dengan memberi yang terbaik bagi Tuhan, dia pun mengenal-Nya sebagai Jehovah Jireh. Apa yang paling Berharga dalam hidup kita? Apa yang paling Menyita Perhatian kita? Apa yang Paling Sering kita Pikirkan? Kita cenderung memikirkan hal-hal yang kita anggap berharga. Tanyakan saja kepada orang yang sedang jatuh cinta. Apapun dan dimanapun dia berada, dia akan selalu memikrkan orang yang disukainya itu karena dia berharga.

Jika uang yang paling berharga, tentu saja seseorang akan terus memikirkan uang, seperti paman Gober atau Mr. Krab. Di Alkitab pun tertulis ada orang yang bangga karena telah mengumpulkan banyak uang, tetapi malam harinya dia mati tanpa sempat menikmati uang itu.

Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Jika kita mendahulukan Kerajaan Allah, kita tidak perlu bekerja keras dengan kekuatan kita sendiri karena Tuhan akan menambahkan semuanya. Semua yang dimaksud di sini tentu saja terkait dengan ayat sebelumnya, yaitu hidupmu, apa yang hendak kamu makan atau minum, dan apa yang hendak kamu pakai.

Kita harus memiliki kerinduan mendalam untuk mengenal Yesus melebihi kerinduan kita untuk mengejar hal-hal duniawi. Ada seorang anak yang diletakkan di tengah lalu papanya berlari ke kanan dan mamanya berlari ke kiri. Lalu anak itu diminta memilih papa atau mama. Demikian juga kita harus memilih. Jika dunia dan segala isinya ada di kiri dan Tuhan ada di kanan, mana yang akan kita pilih?

Filipi 3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

Paulus memilih untuk mengenal Yesus hingga rela melepaskan semuanya dan menganggapnya sampah. Mengenal Jehovah Jireh artinya Percaya selalu akan ada masa depan. Sekalipun isi tabungan tidak banyak untuk 10 tahun ke depan dan tidak tahu besok makan apa, tetapi kita bisa menikmati berkat sehari demi sehari karena mengenal Jehovah Jireh.

Kejadian 22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.

Yesus rela mati untuk menebus dosa kita. Maka, Dia pasti memelihara kita. Ironis kalau kita lebih mudah percaya bahwa Dia sudah mati buat kita daripada percaya Dia akan memelihara kita, karena buat Allah lebih mudah Memelihara Kita daripada "mati" buat kita.

EL SHADDAI
Tak usah ku takut Allah besertaku. Tak usah ku bimbang Yesus p'liharaku. Tak usah ku susah Roh Kudus hiburku. Tak usah ku cemas Dia memberkatiku.
Chorus: El Shaddai, El Shaddai, Allah Maha Kuasa. Dia besar, Dia besar El Shaddai Mulia. El Shaddai, El Shaddai Allah Maha Kuasa. Berkat-Nya melimpah, El Shaddai.

Menikmati Penyediaan Tuhan

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.