Sunday, September 12, 2021

Alami Kasih Bapa ~ Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham

Catatan Ibadah Online Minggu 12 Sept 2021
Alamilah Kasih Bapa

Kelima fungsi bapa bisa kita temukan pada Bapa kita di Surga, yaitu:

1. Bapa itu Merencanakan, seperti Bapa Surgawi yang merancangkan keselamatan bagi kita. Ketika Abraham diminta menyerahkan Ishak, Tuhan memberikan domba pengganti Ishak. Pada saat itu mungkin saja Abraham berkata: "Tuhan kenapa bercanda dengan saya? Jantung saya nyaris copot karena harus membunuh anak saya sendiri." 

Namun, kemungkinan besar Tuhan menjawab: "Saya tidak bercanda. Ini saya lakukan agar kamu tahu kasih-Ku." Tuhan rela menyerahkan hal yang paling berharga, yaitu anak tunggal-Nya lewat peristiwa Yesus disalib. Ketika itu, tidak ada domba yang menggantikan Yesus. Hal tersebut sudah direncanakan oleh Tuhan untuk menyelamatkan semua orang. 

Seorang bapa juga harus memiliki perencanaan. Ketika anak pak Rubin Adi masih kecil, dia mempersiapkan asuransi pendidikan bagi masa depan anaknya sehingga mereka bisa bersekolah di luar negeri. Ada yang bilang: "Enak ya bisa menyekolahkan anak di luar negeri." Tak bisa dipungkiri bahwa hal ini merupakan berkat Tuhan, tetapi pak Rubin Adi juga telah merencanakannya sejak awal pernikahan.

If you fail to plan, you plan to fail. (Jika kamu gagal merencanakan, kamu merencanakan untuk gagal.)

Efesus 6:2-3 Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

Seorang anak harus menghormati orang tua agar berbahagia dan panjang umur. Ini sesuai 10 perintah Allah. Perintah ke-1 sampai ke-4 berbicara tentang hubungan vertikal, tetapi perintah ke-5 sampai ke-10 berbicara tentang hubungan horizontal dan dimulai dari menghormati orang tua. Orang tua juga harus mengasihi anaknya.

Efesus 6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

2. Bapa itu Melihat ke Depan: memberi visi, iman, dan pengharapan.

Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Firman tersebut disampaikan kepada bangsa Israel ketika mereka berada dalam kesesakan. Hal ini untuk memberikan pengharapan dan visi ke depan.

Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

3. Bapa itu Bisa Mendeteksi / Memiliki Kepekaan, seperti Bapa Surgawi yang sering mencegah anak-anak-Nya dari hal buruk. Dalam perjalanannya Israel disertai dengan tiang awan dan tiang api. Ketika mereka dikejar musuh, tiang api tidak berada di depan, tetapi berpindah ke belakang untuk melindungi mereka dari bahaya.

Bob Pierce - World Vision International sangat berhasil dalam pelayanan, tetapi dia tidak berfungsi sebagai bapa. Isterinya meminta cerai. Ketika anaknya menghadapi masalah besar dan membutuhkan bantuannya, dia menjawab bahwa anaknya harus menunggu sebulan karena dia belum bisa pulang. Alhasil, anaknya mati bunuh diri. Apa gunanya berhasil dalam pelayanan, tetapi keluarga berantakan?

Seorang bapa harus peka ketika melihat adanya bahaya. Kebanyakan dari kita suka memaksakan jodoh dengan berdoa: "Jika dia jodohku, dekatkan kami. Jika dia bukan jodohku, jodohkan kami. Jika dia bukan jodohku, jodohkan aku dengan orang yang wajahnya mirip dia dan sifatnya mirip dia. Jika tidak ada yang mirip dia, ya dia saja." Padahal, ketika Tuhan menjawab tidak, ini demi kebaikan kita.

Jadi, jika bapa melarang anaknya, ini bukan karena mereka jahat. Contoh: ortu melarang anaknya mengejar layangan di jalan, ini bukan karena mereka jahat, tetapi karena ortu tidak mau anaknya terluka. Demikian pula halnya ketika Tuhan melarang kita.

4. Bapa itu Mengucapkan Hikmat, seperti Bapa Surgawi yang berfirman (isi hati-Nya)

2 Timotius 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Bapa dan anak harus menjalin komunikasi. Seorang bapa jangan berharap anaknya memakai kebatinan. Repot sekali jika ada bapa yang hanya menjawab "hemm..." tiap kali anaknya berbicara kepadanya. Bapa itu harus berbicara dan mengarahkan anaknya agar tidak salah jalan.

Jika ortu ditanya oleh anak, jangan asal-asalan dalam menjawab. Ada seorang anak yang bertanya: "Kenapa rambut ibu putih?" Lalu dia menjawab: "Ini karena kamu nakal. Tiap kali kamu nakal rambut putih ibu bertambah." Lantas anaknya berkata: "Sekarang aku tahu kenapa rambut nenek putih semua. Ini karena ibu nakal." Ibunya pun tak mampu berkata-kata karena dia asal menjawab. Ortu harus mendengarkan dengan baik. Ini sebabnya kita diberi 2 telinga dan hanya 1 mulut.

5. Bapa itu Mendengarkan, seperti Bapa Surgawi yang mendengar seruan hati / doa.

Mazmur 116:1 Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku.

Tuhan menjawab doa Musa dengan membelah Laut Teberau. Tuhan juga menjawab doa Daniel di gua singa untuk mengatupkan mulut singa. Kita pun harus berdoa.

Jika bapa tidak mengadakan mezbah keluarga, ibu sebagai penolong suami harus menggantikan fungsinya. Jika ortu tidak melakukannya, ini bisa dimulai dari satu anak atau dua anak yang memulai mezbah doa.

AJAIB ANUGRAH-MU
Verse 1: Ajaib sungguh anugrah-Mu menyelamatkanku, pulihkan hidupku. Nyata besar kuasa-Mu, layakkan ku menyembah-Mu.
Verse 2: Ajaib sungguh hadirat-Mu selalu hadir di dalam doaku. Nyata besar kekuatan-Mu begitu nyata di hidupku.
Chorus: Terima kasih Yesus buat kasih-Mu. Kau datang hampiri diriku. Kau tarik hidupku ke tahta-Mu p'nuh kemuliaan kekal.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.