Sunday, July 11, 2021

Memasuki Era Baru ~ Pdt. Sukirno Tarjadi

Catatan Ibadah Online Minggu 11 Juli 2021

Chiya Amos merupakan seorang konduktor orkestra musik klasik yang terkenal di dunia. Mungkin kita berpikir bahwa masa depannya akan cerah. Namun, kini dia bekerja sebagai pengantar makanan di Singapura. Banyak orang memang mengalami pembalikan hidup karena pandemi.

Ada yang harus mengubah bisnisnya dengan terpaksa. Ada pula yang mengalami PHK. Dulu pak Sukirno juga pernah mengalami kegalauan dan bukan sukacita ketika memutuskan menjadi full timer gereja dengan meninggalkan pekerjaannya di luar negeri. Di tengah situasi yang serba tidak pasti ini banyak orang juga tak tahu harus berbuat apa.

Yosua 3:1 Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.

Kita sedang memasuki era baru. Hal ini pun pernah dialami oleh bangsa Israel di bawah pimpinan Yosua. Mereka harus menyeberangi sungai Yordan. Ini bukan sekedar menyeberangi sungai, tetapi mereka harus melewati tempat yang belum pernah mereka lewati. Sebelumnya mereka harus tinggal di kemah-kemah di padang gurun dan tinggal memungut manna. Namun, di tempat yang baru mereka harus tinggal di rumah dan bercocok tanam.

Yosua 3:2 Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,

Ketika memasuki era baru, yang kita ikuti akan menentukan masa depan kita. Siapa pemandu kita? Dulu pak Sukirno pernah menjadi guide (pemandu), tetapi dia menjadi pemandu hanya atas dasar kepercayaan diri. Alhasil, dia membawa teman-temannya berputar-putar ke jalan yang semakin sepi. Untunglah akhirnya dia bertemu orang yang bisa berbicara bahasa Inggris. Berkat bantuan orang itu, dia dan teman-temannya bisa tiba di tempat tujuan.

Apakah mau mengikuti GPS? GPS pun bisa salah. Ada seorang wanita Belgia yang tersesat karena mengikuti GPS. Seharusnya dia hanya menyetir sejauh 140 km, tetapi malah menyetir sejauh 1300 km karena mengikuti panduan GPS yang salah. Anaknya kebingungan mencarinya lalu polisi dikerahkan. Lantas dia ditemukan di Kroasia ketika menarik uang di ATM. Wanita itu pun terheran-heran. Katanya: "Pantas papan penunjuk jalan berubah-ubah bahasanya." Ketika itulah dia menyadari bahwa dia tersesat.

Yosua 3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --

Dalam memasuki era baru sebaiknya kita mengikuti gerak Tuhan. Karakter Tuhan tidak akan berubah. Janji Tuhan juga tidak berubah. Namun, cara kerja Tuhan bisa berubah. Maka dari itu, kita harus memperhatikan-Nya. Ketika Tuhan bergerak, kita harus ikut bergerak. Dalam mengikuti gerak Tuhan kita harus memperhatikan 2 hal, yaitu:
1. Jangan Terlalu Dekat
2. Jangan Terlalu Jauh

Yosua 3:4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya — maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."

JANGAN TERLALU DEKAT
Dua ribu hasta itu sekitar 915 m. Kita harus menjaga jarak dari Tuhan. Ini bukan berarti kita tidak boleh dekat-dekat dengan Tuhan. Namun, sebagai ciptaan-Nya kita harus menaruh hormat kepada-Nya. Sekalipun Dia Bapa kita, Dia juga Tuan dan Raja kita sehingga kita harus menghormati-Nya.

Sikap Tidak Hormat dengan Tuhan, antara lain:
1. Hanya Mau Bicara, Tidak Mau Mendengar. Hanya menyampaikan semua permintaan dan keinginan tanpa mengizinkan Tuhan berbicara.
2. Mendengar, tetapi Tidak Mau Mentaati.
3. Terus Menerus Melawan Tuhan.
4. Tidak Perduli dengan Tuhan.
5. Sembarangan Menyebut / Memakai Nama Tuhan. Misalnya: sering mengucapkan OMG / Oh My God ketika mengalami sesuatu atau mengatakan sesuatu dengan mengatasnamakan Tuhan padahal bukan Tuhan yang memintanya bicara.
6. Melakukan Pekerjaan Tuhan dengan Sembarangan. Seringkali kita melakukan sesuatu yang kualitasnya asal-asalan karena beranggapan hal itu hanya untuk gereja.

JANGAN TERLALU JAUH
Jika kita terlalu jauh dari Tuhan, kita tidak akan melihat ketika Dia berbelok. Ketika perjalanan ke Yerusalem, ada jemaat yang tertinggal karena terpisah dari rombongan. Dia tertinggal karena asyik mengambil foto-foto dan tidak memperhatikan pemandunya. Inilah yang terjadi jika kita terlalu jauh dari Tuhan. Kita bisa tertinggal.

Memasuki Era Baru (2)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.