Sunday, May 16, 2021

Komunitas yang Membangun (1) ~ Ps. Hendra Haryanto

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 16 Mei 2021

Sejak kecil kita mempelajari bahwa manusia adalah mahkluk sosial, artinya kita tidak bisa hidup sendiri. Tuhan mendesain manusia untuk hidup dalam komunitas. Sejak lahir Tuhan menempatkan kita di dalam sebuah komunitas. Sebelum ada komunitas sepeda, komunitas lari, komunitas pertama kita adalah keluarga. Sekalipun seorang ibu bisa melupakan anaknya, Tuhan tidak akan melupakannya dan tidak akan membiarkannya sendirian.

Gereja kita pun memiliki komunitas. Visi gereja kita adalah gereja sel yang apostolik dan profetik. Hal ini bisa dibaca di dinding sebelah kanan ketika Anda akan mengikuti ibadah. Dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, gereja kita adalah Gereja yang diutus untuk Menyuarakan Kebenaran dan Berdampak bagi Dunia melalui kelompok kecil. Ketika bicara tentang kelompok, ini bukan hanya berbicara tentang CG (connect group), melainkan juga berbicara tentang keluarga.

Kita harus berada di dalam komunitas yang membangun. Maka dari itu, kita harus membangun komunitas. Komunitas yang membangun merupakan komunitas yang berdampak. Mari kita perhatikan gaya hidup jemaat gereja mula-mula. Ada 2 Hal yang Harus Terjadi di dalam Komunitas, yaitu:
1. Bertekun dalam Pengajaran Rasul-rasul.
2. Bertekun dalam Persekutuan.

BERTEKUN dalam PENGAJARAN RASUL-RASUL

Kisah Para Rasul 2:41-42 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Bertekun ini tidak membiarkan pertumbuhan / pengenalan akan Allah bertumbuh begitu saja, berjalan seadanya, melainkan "memberikan perhatian yang serius" terhadap hal ini.

Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Bertekun berarti bersungguh hati. Membaca Alkitab bukan sekedar karena kita pemimpin. Kita berdoa bukan hanya untuk meminta-minta, melainkan untuk mengerti kehendak Tuhan bagi kita. Dulu Petrus merupakan orang yang penakut sehingga dia sempat menyangkal Yesus hingga tiga kali. Namun, setelah dia mengenal Tuhan Yesus dengan baik, dia menjadi orang yang berbeda dan berdampak. Dia pun berhasil membaptis banyak orang.

Amsal 2:5 maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.

Ini bukan berarti agar kita semua minta kepintaran atau kepandaian. Namun, jika kita dekat dengan Tuhan, Dia akan menambahkan hikmat dan pengetahuan yang kita perlukan untuk mengatasi segala permasalahan hidup sehari-hari. Halangan zaman sekarang untuk mengenal Allah adalah Kesibukan dan Pergumulan Hidup.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.