Sunday, January 3, 2021

Menghadapi Binatang Buas

Perintah Tuhan
Catatan Ibadah Online Minggu 03 Jan 2021

Hiii... ketika Ps. Frederick Abel berbicara tentang binatang buas, aku langsung teringat akan mimpiku pada malam 26 Des 2020. Kala itu aku berada di dalam sebuah gedung yang memiliki tiga ruangan. Di bagian atas gedung tengah ada beberapa balkon tanaman hias yang dibangun bersusun-susun hingga mencapai salah satu jendela kamar atas. Di depan ruang tengah ada sebuah bangku panjang yang dikitari beberapa tanaman hias pula.

Nah, selagi santai di depan ruang tengah bersama seorang teman wanita, tiba-tiba terdengar suara pria dari kamar atas: "Awas! Singa-singa mulai dilepaskan." Seketika aku berlari dan memanjat beberapa balkon tanaman hingga duduk di salah satu balkon. Lalu kupanggil temanku untuk ikut naik. Namun, dia kesulitan naik di tempat yang sama. Dia melihat bahwa balkon yang kududuki tampak sempit untuk dua orang sehingga dia bergegas lari ke ruangan kanan untuk menyelamatkan dirinya dari singa-singa besar yang mulai keluar dari ruangan kiri.

1 Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Tiba-tiba salah satu singa tiduran tepat di bawah balkon yang kududuki sambil melihat ke atas seperti menungguku turun. Wah... aku pun menoleh ke kiri kanan. Dari balkon terlihat bahwa ruangan kiri sudah dipenuhi banyak singa yang buesar buesar dengan surai kuning keemasan. Mereka terlihat begitu gagah, tetapi pasti mengerikan kalau sampai berhadapan muka. Untunglah di sebelah kanan balkon terlihat jalan setapak yang bisa dilewati satu orang. Lantas aku bergegas melewati jalan sempit itu.

Eh, ternyata jalan sempit itu mengarah ke anak tangga yang membawaku turun ke ruangan kanan nan besar dan luas. Di dalam ruangan ini ada banyak orang dari berbagai lapisan yang berkumpul untuk mencari perlindungan dari bahaya yang mengancam di luar sana. Kulihat meme sulung juga baru saja menuruni tangga dari sisi lain gedung itu untuk bergabung di ruangan keselamatan ini. Terdengar suara pria muda berkata: "Selamat datang di Gakindo - Gerakan Indonesia. Di sini kalian aman."

1 Petrus 5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

Lantas aku bercerita kepada beberapa orang di sana: "Singa-singa telah dilepaskan. Mereka amat sangat teramat besar. Guede guede." (Sambil kurentangkan tangan selebar-lebarnya karena panjang singa itu sekitar 2 meter, lebarnya sekitar 1 meter, dan tingginya sekitar 1,5 meter.) Seorang bapak menyeletuk: "Kalau singanya guede, guede, itu pasti bukan Lion King." Jawabku: "Iya, memang bukan. Itu singa jahat." Lantas kuraba kantongku dan aku mulai panik: "HPku tertinggal di ruang tengah."

Wuzzz... tiba-tiba seorang wanita muda berkuncir ekor kuda melesat pergi ke ruang tengah untuk mengambilkan HPku. Kulihat dari jauh ruang tengah tampak terang dengan cahaya kekuningan. Sementara itu beberapa singa terlihat bersantai di depan ruangan kiri. Wuzzz... wanita itu mengembalikan HPku dengan selamat dan kami kembali berada di dalam ruangan Gakindo.

Hahaha... "Eh, ternyata singa takut ketinggian," kataku kepada meme bungsuku di dalam perjalanan ke Ciputra World pada keesokan harinya 27 Des 2020. "Kamu tahu darimana?", tanyanya. Lantas kuceritakan mimpiku: "Tadi malam aku mimpi seram... dikejar singa buesar tetapi dia tidak bisa menyentuhku ketika aku naik ke atas." Ealah... mimpi... wkwwkw...

Namun, aku penasaran dengan kata Gakindo. Masa Gerakan Indonesia? Kata om Google: Gakindo tuh Gabungan Kontraktor Indonesia. Wah... Gakindo di dalam mimpiku tadi tidak berisi orang-orang yang memakai helm untuk proyek konstruksi. Mereka justru terlihat berpakaian sehari-hari. Mereka seperti orang-orang yang tergerak untuk membangun manusia. Mereka memberikan rasa aman kepada orang-orang yang melarikan diri dari kejaran musuh. Mereka pun telah berlatih dan bersiap mengalahkan musuh.

1 Petrus 5:10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.

ANUG’RAH TERBESAR
Kasih-Mu tiada bertepi. Hati-Mu tak terselami. Betapa baiknya Engkau. Kubersyukur pada-Mu.
Perkenanan-Mu ya Tuhan nyata di dalam hidupku. Sungguh Kau yang termulia. Jiwaku pun menyembah.
Reff: Kuangkat hatiku, Tinggikan nama-Mu kar’na Yesus Kau anu’grah terbesar. Kunaikkan syukurku ‘tuk kemurahan-Mu. Hanya Yesus Kau anug’rah terbesar.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.