Sunday, November 15, 2020

Menjawab Pertanyaan

Mengajukan Pertanyaan
Catatan Ibadah Online Minggu 15 Nov 2020

Tupai     : Nuri, kasihan lho Merpati. Tadi dia dimarahi oleh Singa Gunung karena mengirim surat. Dia sampai bertanya: "Aku harus bagaimana? Kirim surat dimarahi. Tidak kirim surat juga dimarahi." Nah, aku juga tidak tahu letak kesalahannya. Menurutmu, dia salah apa?

Nuri       : Hmm... Dulu aku kenceng, dimarahi. Ketika Parkit berbelit-belit, dia juga dimarahi. Memang semua hal selalu salah di matanya karena ada yang salah dengan hatinya. Aku juga tidak tahu apa kesalahan Merpati. Sudahlah... tak usah dipikirkan.

Tupai     : Nah, tadi aku dimarahi lagi. Aku dibilang tidak tahu aturan oleh Singa Gunung. Dia berkata: “Kupikir kamu pintar, tetapi ternyata bodoh.”

Amsal 14:21 Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita.

Nuri       : Tenang saja... yang menghinamu justru tidak tahu aturan. Dia lho meminjam KTP penghuni Hutan Kelam tanpa menjelaskan tujuannya. Beberapa penghuni takut meminjamkan KTPnya karena takut disalahgunakan. Eh, ternyata KTP itu dia gunakan untuk mendapatkan uang Rp75.000. Bayangkan, dia ambil tuh hak-hak penghuni hutan tanpa minta izin dulu karena dia pasti mengetahui bahwa masing-masing warga negara hanya berhak mendapatkan selembar uang Rp75.000.

Kelinci   : Egois ya... Aku sampai terkejut ketika mendengar cerita itu. Di Hutan Berkah semua penghuni justru ditawari untuk menukarkan uang Rp75.000.

Yakobus 3:16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

Nuri       : Iya, seharusnya begitu. Setahuku di hutan-hutan cerah juga seperti itu. Meskipun selembar Rp75.000 tidak terlalu berarti bagi beberapa penghuni, tetap saja seharusnya Singa Gunung memberi penjelasan terlebih dahulu sebelum meminjam KTP penghuni Hutan Kelam. Jika meminjam tanpa penjelasan, ini namanya tidak tahu aturan. Lha raja yang tidak tahu aturan kok malah mengatai Tupai tidak tahu aturan?

Seharusnya dia anggap saja Tupai sedang meneladani perilakunya karena perilaku atau tindakan kita selalu berbicara lebih kuat daripada perkataan kita. Padahal, sebenarnya niat Tupai tuh baik, yaitu tidak mau merepotkan Singa Gunung yang super duper sibuk. Namun, tak ada gunanya membela diri. Di matanya semua selalu salah dan hanya dia saja yang benar.

Amsal 14:29 Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.

Tupai     : Hei Nuri, aku dimarahi lagi karena tidak ada tissue dan air di kereta kencananya.

Nuri       : Selain sebagai bendahara, sejak kapan kamu didapuk sebagai kepala kendaraan atau kepala asisten rumah tangganya?

Tupai     : Nggak tahu nich. Kupikir itu tanggung jawab kusir kereta, tetapi dia juga tidak memberitahuku.

Nuri       : Wew... Singa Gunung tuh memang aneh. Mungkin sejak kecil dia terlalu dimanja sehingga urusan sekecil itu saja sudah membuatnya marah-marah. Sabar aja lha.

Kelinci   : Apa Singa Gunung berpikir bahwa semua bisa menjadi dukun yang mengerti maunya dia dan serba bisa?

Nuri       : Oh, hanya Tuhan yang Maha Tahu dan Maha Bisa. Meskipun demikian, Tuhan pun enggan menuruti semua keinginan Singa Gunung.

Amsal 14:8 Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya.

BAGAIKAN BINTANG-BINTANG
Verse 1: Kumau hidup seturut kehendak-Mu mengerjakan kes'lamatan yang telah Kau beri. Biarlah hidupku menjadi jawaban bagi setiap orang yang membutuhkan.
Chorus: Kumau bercahaya bagaikan bintang-bintang. Di tengah kegelapan terpancar terang kasih Tuhan. Kumau bercahaya bermegah dalam Dia, Menyaksikan kemurahan Tuhan, Menc'ritakan perbuatan Tuhan. Kurindu hidup s'lalu bercahaya dalam kemuliaan-Nya.
Verse 2: Setiap harga yang harus kubayar telah menjadikan aku dewasa dalam-Mu. Berikanlah hati-Mu di dalamku agar hidupku hanya untuk memuliakan-Mu.
Bridge: Menjadi alat-Mu itu rindu-Mu padaku. Firman-Mu yang menjagaku. Berikanku kuasa 'tuk genapi rencana-Mu sampai bumi ini penuh kemuliaan-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.