Sunday, October 18, 2020

Melayani Tuhan

Pelayan Tuhan
Catatan Ibadah Online Minggu 18 Okt 2020

Ada yang berkata: "Melayani Tuhan itu hanya di angan-angan. Melayani orang tua itu baru nyata. Melayani Tuhan itu enak hanya di mulut. Melayani orang tua itu susah. Makanya banyak yang pilih melayani Tuhan daripada melayani orang tua hahahahaha." Dia berkata demikian karena yang diajak bicara rajin sekali melayani di gereja sebagai tim paduan suara gereja, tetapi terkesan kurang memperhatikan orang tuanya.

Jika masih bisa memilih begitu, apa itu sungguh-sungguh melayani Tuhan? Melayani Tuhan seharusnya dilakukan dengan cara melayani manusia pula. Memuji dan menyembah Tuhan dengan mulut memang perlu, tetapi perbuatan kita seharusnya bisa membuat orang memuji dan menyembah Tuhan pula. Jika demi melayani Tuhan tak ada waktu untuk melayani orang tua, mungkinkah Tuhan berkenan dengan pelayanannya?

1 Samuel 3:12-13 Pada waktu itu Aku akan menepati kepada Eli segala yang telah Kufirmankan tentang keluarganya, dari mula sampai akhir. Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!

Dulu imam Eli melayani Tuhan dengan baik, tetapi kurang memperhatikan anak-anaknya. Ternyata Tuhan tidak sekedar marah kepada anak-anaknya. Tuhan pun marah kepada Eli lalu Samuel diminta menggantikannya. Samuel pun melayani Tuhan dengan baik. Sayangnya, anak-anak Samuel juga mengecewakan Tuhan. Ini berarti bahwa melayani Tuhan tidak bisa dijadikan alasan untuk mengabaikan keluarga. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

PEMULIHAN KELUARGA
Ini saatnya Tuhan 'kan melawat keluargaku. Ini waktunya pemulihan terjadi.
Keluargaku milik-Mu. Selalu berharga di mata-Mu. Kau satukan Kau berkati untuk kemuliaan-Mu.

Ada pula bapak yang unik. Akhir-akhir ini dia sering ditelepon oleh seorang penginjil yang memberitakan Kerajaan Allah kepadanya. Katanya si penginjil menelepon orang secara acak. Dia pun menanggapinya dengan baik. Padahal, jika anak-anak dan saudara iparnya yang menginjili, dia tidak mau mendengarnya. Isterinya berkata kepadanya: "Bapak ini pilih kasih. Jika diberitahu oleh anak sendiri tidak mau mendengar, tetapi jika diberitahu oleh orang asing mau mendengarnya. Ini sebabnya bapak mudah ditipu oleh orang asing."

Karena khawatir dengan Injil sesat, anaknya pun berkata: "Iya, awas ditipu lho. Kadang kala ada yang memberitakan Injil yang tidak benar. Bapak bilang saja jika di rumah ini sudah ada Alkitab, baik buku maupun audio sehingga bisa membaca atau mendengarnya sendiri." Namun bapak itu hanya menjawab sambil tersenyum: "Buat mengisi waktu saja."

Penginjil itu hanya memberitakan Injil kepada bapak itu. Ketika isterinya yang menjawab telepon, dia tidak menyampaikan Injil dan hanya mencari si bapak. Hmm... sebenarnya tak masalah siapapun yang melakukan penginjilan, baik dikenal maupun tak dikenal, asalkan memang dari Tuhan. Namun, bagaimana jika yang diberitakannya adalah Injil lain?

Kisah Para Rasul 5:38-39 Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah." Nasihat itu diterima.

Hehehe... semoga seperti itu. Jika bukan dari Tuhan, tentu akan lenyap karena kekuatan manusia ada batasnya. Namun, penginjil yang benar-benar dari Tuhan tentu pantang menyerah karena Tuhan itu ulet dan gigih.

UBAHKAN DUNIA
Verse 1: Sungguh tak sabar kami berdiri bagi-Mu Tuhan. Tak mau lagi dalam kegelapan dunia.
Verse 2: Menerjang maju ke titik terang di depan itu. Bersama Tuhan kami lakukan sesuatu.
Pre Chorus: Tak memilih 'tuk menyerah hingga ubahkan dunia dengan kuasa Surga.
Chorus: Bersama-Mu kami ubahkan dunia. Penuhi kami dengan kasih-Mu Tuhan. Bersama-Mu kami ubahkan dunia. Melalui kami dunia lihat bahwa kuasa-Mu nyata.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.