Catatan Ibadah Online
Minggu 10 Mei 2020
Dalam situasi seperti saat ini kita harus semakin mengenal
Tuhan. Dengan mengenal-Nya, kita akan tetap percaya kepada-Nya sekalipun belum
melihat perbuatan-Nya. Kita harus lebih berfokus kepada karakter Tuhan daripada
apa yang Tuhan mampu perbuat dalam kehidupan kita. Perbuatan-Nya itu nomer dua.
Yang terutama adalah mengenal karakter-Nya.
Mazmur 23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Kita harus berfokus kepada dua kata ini: 'Tuhan adalah ...' Renungkan siapa
Tuhan bagi kita. Jika kita mengenal bahwa Tuhan adalah Jehova Rapha (Sang Penyembuh), kita akan tetap percaya bahwa Dia
sanggup menyembuhkan kita sekalipun kesembuhan belum terjadi. Jika kita
mengenal bahwa Tuhan adalah Jehova Jireh
(Sang Penyedia), kita akan tetap percaya bahwa Dia sanggup memelihara kita sekalipun
banyak tagihan belum terlunasi.
Karena Tuhan adalah gembala yang baik, kita tidak akan
kekurangan. Ini bukan berarti kita tidak pernah kehilangan. Namun, sekalipun
kehilangan sesuatu, kita akan memiliki sesuatu yang bernilai kekal, seperti ucapan
syukur. Sekalipun mendapat perlakuan tidak adil, kita pun bisa mengampuni. Kita
bersyukur karena kita memiliki gembala yang baik.
Mazmur 23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ayat ini berbicara tentang pagi hari. Di sini domba-domba
tidak langsung makan rumput, tetapi berbaring dulu. Rumput tidak berusia
panjang. Pada pagi hari rumput masih segar, tetapi pada malam hari sudah layu.
Ketika bangun pagi, sebaiknya kita tidak langsung makan. Sebaiknya kita
menyerahkan hidup kita kepada Tuhan terlebih dahulu. Biarkan Tuhan mengajar
hati kita dulu.
Maka, Tuhan akan membawa kita ke air yang tenang. Air tenang
berbicara tentang damai sejahtera. Beberapa orang berusaha menaruh rasa aman
pada harta, tetapi mereka kehilangan damai pada saat hartanya hilang.
Sesungguhnya damai sejahtera hanya bisa didapatkan ketika kita dekat dengan
Tuhan. "Hanya
dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah
gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah." (Mazmur 62:2-3)
Seusai sekolah kita harus tetap mengikuti bimbingan belajar. Selesai ibadah
kita pun harus tetap mencari bimbingan Tuhan senantiasa. Jangan hanya seminggu
sekali atau 24 jam sekali.
Mazmur 23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Bimbingan Tuhan itu ada di dalam hati, tetapi tuntunan Tuhan
terlihat dari jalan-jalan yang kita lewati. Orang yang mau dibimbing oleh-Nya
cenderung mudah dituntun-Nya. Ada orang yang tidak jadi ke suatu tempat lalu
luput dari maut. Ini merupakan suatu bentuk tuntunan Tuhan. Agar jiwa kita
segar, bimbingan dan tuntunan Tuhan harus selalu kita cari. Jiwa terdiri dari 3
hal, yaitu kehendak, pikiran, dan perasaan. Jika kita mengenal-Nya, tidak sulit
untuk mentaati-Nya. Yohanes mengatakan bahwa perintah-Nya tidak sulit. Ini
karena dia sangat dekat dengan Yesus. Pada malam perjamuan terakhir dia juga
berada di dekat Yesus.
Jika kita dekat dengan Yesus, kita pun akan semakin serupa
dengan-Nya karena Yesus dapat menahan kehendak kita sehingga kita pun mampu
melakukan kehendak-Nya. Dekat dengan Tuhan juga membuat pikiran dan intuisi
kita segar sehingga tiba-tiba kita bisa punya ide segar yang sebelumnya tidak
terpikirkan. Lantas kita pun bisa mengambil keputusan dengan benar.
0 komentar:
Post a Comment