Sunday, October 20, 2019

Mikir: Iman atau Akal Sehat

Keuangan Sehat
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 Okt 2019

Kupikir-kupikir lebih baik aku bertanya. Tuhan, Engkau ini membingungkan. Kadang kala Engkau mengatakan bahwa kita harus beriman, seperti Abraham atau janda di Sarfat. Namun, ada kalanya Engkau mengatakan bahwa kita harus menggunakan akal sehat. Nah, kapan harus beriman seperti janda di Sarfat dan kapan harus menggunakan hikmat manajer keuangan?

Dulu di sebuah forum ada seorang pengusaha non Kristen yang bercerita tentang kebangkrutannya. Ketika bangkrut, dia hanya memiliki uang sepuluh ribu rupiah di kantongnya. Ketika uang itu hendak dibelikan makanan, tiba-tiba dia didatangi oleh seorang pengemis yang kelaparan. Karena kasihan, dia berikan uang itu kepadanya lalu dia pulang. Tak lama berselang pengusaha bangkrut itu mendapatkan jalan keluar dari permasalahannya. Mujizat terjadi karena dia mau memberi dari kekurangannya.

Janda di Sarfat juga kelimpahan berkat setelah memberi dari kekurangannya. Pak Isaac mendapatkan pinjaman dari bank bermodalkan iman. Ko Judy pun tergelitik untuk beriman ketika ditanya: "Masa pendeta nggak punya iman?" Jika menilik dari kesaksian mereka, iman tuh melampaui akal sehat sekalipun mereka tetap berpikir. Orang yang bertumbuh dalam iman kelihatannya juga bertumbuh dalam kedewasaan. Namun, mengapa pendeta hanya mendoakan kehamilan wanita yang belum lanjut usia?
Roma 12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Dengarkan Suara Hati
Oh, ukuran imannya dikaruniakan sebatas itu, tetapi bagaimana dengan pendeta yang salah beriman? Iman itu karunia dan karunia dari Tuhan yang tak pernah salah. Namun, kok bisa ada yang salah beriman ya? Mengapa ada pendeta yang mati tenggelam ketika beriman dapat berjalan di atas air. Mengapa ada pendeta yang mati ketika beriman dapat meminum racun? Apakah jika hati kita lebih mempercayai uang daripada Tuhan, kita harus belajar beriman dulu sebelum menggunakan akal sehat? Oh Tuhan, jangan membuatku bingung.
Matius 19:21-22 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Hmm... seandainya pemuda itu setuju untuk mengikut Yesus, kira-kira apa ya yang akan terjadi? Apakah dia akan kembali kaya seperti Ayub atau justru tetap menjadi miskin untuk memperkaya banyak orang? Hehehe... apapun yang terjadi pemuda itu akan menemukan sukacita sejati jika memilih bersama Yesus karena Paulus sudah membuktikannya.
2 Korintus 6:10 sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.
Ah, sudah tak penting lha... mau memberi dengan iman atau memberi dengan akal sehat, yang penting bersama Yesus. Ukuran iman dan kapasitas otak setiap orang sama-sama punya batasan berbeda. Jadi, kalau salah beriman atau salah jalan, ntar biar Tuhan yang meluruskan sendiri. Toh Tuhan turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihinya...^.^
Amsal 3:6 Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
CHRIST is ENOUGH
Verse 1: Christ is my reward and all of my devotion. Now there's nothing in this world that could ever satisfy. Through every trial my soul will sing. No turning back, I've been set free.
Chorus: Christ is enough for me, Christ is enough for me. Everything I need is in You, Everything I need.
Verse 2: Christ my all in all, the joy of my salvation and this hope will never fail, heaven is our home. Through every storm my soul will sing. Jesus is here to God be the glory.
Bridge: I have decided to follow Jesus. No turning back, No turning back. The cross before me, The world behind me. No turning back, No turning back.

2 comments:

  1. Beda iman dan nekat

    Oh... Iman timbul dari mendengar pernyataan Tuhan. Nah, kalau sampai salah dengar, gimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. CRY OF MY HEART

      Chorus:
      It is the cry of my heart to follow You. It is the cry of my heart to be close to You. It is the cry of my heart to follow all of the days of my life.

      Verse 1:
      Teach me Your holy ways O Lord so I can walk in Your truth. Teach me Your holy ways O Lord and make me wholy devoted to You.

      Verse 2:
      Open my eyes so I can see the wonderful things that You do. Open my heart up more and more and make me wholy devoted to You.

      Ending:
      All of the days of my life. All of the days of my life.

      ( Cry of My Heart )

      Delete

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.