Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 11 Agustus 2019
Ps.
Jusuf Soetanto: “Akhir-akhir ini
sepertinya ada banyak orang yang kehilangan kepercayaan, seperti tidak percaya
diri atau menyimpan rasa curiga yang berlebihan karena pernah ditipu. Lupakan
masa lalu. Jangan simpan kepahitan dan belajarlah mempercayai orang.”
Kejadian 25:27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Hmmm... Mengapa Esau dan Yakub tidak akur? Mengapa mereka saling berebut
harta di ladang yang sama? Mengapa Ishak dan Ribka tidak bisa mengarahkan
mereka untuk hidup rukun? Mungkinkah mereka tidak mengetahui hal tersebut?
Mazmur 133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
Mungkinkah Eliezer masih hidup pada masa itu? Jika dia masih hidup, apa
yang akan diperbuatnya ketika melihat kedua bersaudara itu saling berebut
harta? Dia akan berpihak kepada Esau atau Yakub? Bukankah keduanya sama-sama
berhak atas harta Ishak dan Ribka? Apakah mereka tidak bisa melakukan pembagian
secara adil? Mungkinkah pembagian sudah adil tetapi salah satu atau keduanya tetap
merasakan ketidakseimbangan?
Ouch, hal ini mengakibatkan Esau selalu mencurigai Yakub dan isterinya
padahal tampaknya tak ada celah bagi mereka untuk merugikan Esau. Sebenarnya
apa sich yang ditakutkan oleh Esau? Apa kecurigaannya terlalu berlebihan?
Bagaimana cara menyatukan Esau dan Yakub? Bagaimana cara mengembalikan
kepercayaan Esau terhadap Yakub dan isterinya? Jika mereka tak jua bersatu,
tentulah Eliezer dan hamba-hamba lain akan ada yang menjadi korban pertikaian mereka.
Namun, sekalipun mereka mengganti semua hambanya, termasuk Eliezer, keadaan
tidak akan membaik selama mereka tidak mau saling mempercayai dan saling
membangun.
Ps.
Fuji Harsono: “Sebenarnya kamu sudah
tahu apa yang harus kamu perbuat. Jangan ragukan potensi yang ada di dalam
dirimu. Yesus telah berjanji untuk menyertaimu.”
Ya... ya... ya... aku tahu Eliezer harus mengalahkan situasi dengan kekuatan
yang mengalir di dalam dirinya. Dia hanya perlu bertindak dengan iman karena
hanya iman yang dapat menaklukkan dunia. Umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.
IMAN YANG
MENGALAHKAN DUNIA
Sekalipun ku memiliki iman sekecil biji sesawi, namun kukenal yang kusembah. Tuhan yang besar di atas segalanya.
Sekalipun ku memiliki iman sekecil biji sesawi, namun kukenal yang kusembah. Tuhan yang besar di atas segalanya.
Reff: Kupercaya laut dapat menjadi jalan, kupercaya
badai pun dapat Kau redakan, kupercaya gunung pun dapat kupindahkan dengan
kuasa iman yang mengalahkan dunia.
Terimakasih, artikelnya bagus,.
ReplyDeleteKunjungi juga http://bit.ly/2JCtTTU