Kitab Amsal berisikan banyak hikmat kehidupan. Jika anak muda berusia 17
tahun membaca kitab ini, dia bisa lebih bijaksana daripada orang yang telah
berusia 71 tahun. Maka dari itu, ini merupakan salah satu kitab yang menarik
untuk dibaca. Namun, karena ada banyak amsal kehidupan, kita tidak akan
membahas semuanya di sini.
Amsal 20:1 Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya.
Kita harus berhati-hati dalam bergaul karena pergaulan yang buruk bisa
merusak kebiasaan yang baik. Sebaiknya kita tidak bergaul dengan peminum atau
pemabuk. Namun, ada kalanya kita tidak bisa menghindari sebuah situasi yang
seakan-akan mengharuskan kita minum anggur. Di sinilah kita harus bersiasat.
Ketika ko Philip diundang ke pesta dan ditawari anggur, dia akan menolak.
Ketika ditanya: "Mengapa? Apa Anda
menyetir?" Dia menjawab: "Iya,
saya menyetir gereja." Ada kalanya dia terpaksa mengambil gelas berisi
anggur, tetapi dia hanya menempelkan gelasnya tanpa langsung meneguk seluruh
isinya sehingga isi gelasnya paling lama habis. Minuman keras bisa membuat
kita tidak mampu berpikir jernih atau menurunkan ketajaman pikiran kita.
Jadi, hindarilah minuman keras.
Amsal 20:2 Kegentaran yang datang dari raja adalah seperti raung singa muda, siapa membangkitkan marahnya membahayakan dirinya.
Jika mau bertengkar, perhatikan dulu siapa lawannya. Jika melawan
pemerintah atau penguasa, ini berbahaya. Namun, orang yang paling berbahaya
untuk diajak bertengkar adalah orang benar karena selamanya kita akan
disalahkan oleh Allah jika kita bertengkar dengan orang benar.
Amsal 20:3 Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.
Kita juga harus memilih-milih perdebatan. Jangan semua hal diperdebatkan.
Kadang kala kita harus melepaskan pendapat atau pemikiran kita jika memang
tidak penting. Namun, menjauhi perbantahan bukan berarti lari dari masalah.
Kadang kala cara menjauhi perbantahan adalah diam. Meskipun begitu, tak
selamanya diam itu emas. Kita tetap harus berbicara jika diperlukan.
0 komentar:
Post a Comment